PORT MORESBY — Gempa bumi berkekuatan 7,1 dalam skala Richter mengguncang Papua Niugini, Rabu (16/10/2013). Demikian menurut Badan Survei Geologi AS (USGS), meski belum diterbitkan peringatan dini tsunami.
Pusat gempa berada di kedalaman 58 kilometer dan terletak 65 kilometer sebelah barat kota Panguna, di Pulau Bougainville, dan 642 kilometer sebelah barat Honiara, Kepulauan Solomon.
Pusat Peringatan Dini Tsunami Pasifik mengatakan, berdasarkan data historis, belum diketahui adanya ancaman tsunami. Namun, para seismolog memperingatkan terdapat kemungkinan aktivitas gelombang dan kerusakan lokal.
"Seluruh pulau Bougainville terguncang cukup keras," kata David Jepsen, seismolog dari Geoscience Australia.
"Setiap beberapa tahun terjadi gempa dengan kekuatan seperti ini di kawasan itu. Jadi mereka sudah terbiasa," tambah Jepsen.
Jepsen menambahkan, dia yakin kerusakan yang ditimbulkan gempa ini tidak terlalu signifikan.
"Gempa ini terjadi di perbatasan patahan dan berada di lokasi yang tak terlalu dalam, maka selalu ada kemungkinan munculnya tsunami lokal," lanjut Jepsen.
Namun, kabar dan gambar-gambar lokasi gempa kemungkinan besar tidak akan diperoleh hingga Kamis (17/10/2013) pagi karena lokasi gempa yang terpencil dan adanya masalah komunikasi.
Sistem Kordinasi dan Peringatan Bencana Global mengatakan, gelombang laut dengan ketinggian maksimum 0,2 meter kemungkinan akan menyapu pesisir PNG pada Rabu tengah malam di desa Koiaris di Pulau Bougainville.
Gempa bumi biasa terjadi di PNG yang terletak di "cincin api" Pasifik, sebuah kawasan rawan gempa yang disebabkan pergeseran kerak Bumi.
Pada Februari lalu, kota Lata di Kepulauan Solomon dihantam tsunami setelah sebelumnya diguncang gempa berkekuatan 8 skala Richter.
Tsunami itu mengakibatkan 10 orang meninggal dunia, menghancurkan ratusan rumah, dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
sumber: KOMPAS.com