Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengalokasikan Rp 4 miliar untuk dana tanggap darurat. Anggaran itu digunakan jika terjadi bencana seperti banjir.
"Kita sudah siapkan dana darurat bencana Rp 4 miliar. Dana ini siap dicairkan kapan saja saat bencana datang," ujar Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/10)
Kukuh menjelaskan, Pemprov telah membuat tim gabungan khusus untuk menangani bencana. Jumlah anggota tim gabungan tersebut berjumlah 2.000 orang terdiri dari dari Satpol PP, Dinas PU, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Kebersihan, Pertamanan, Kesehatan dan Pemadam Kebakaran.
"Pak Gubernur dan Pak Wakil pengennya serba cepat, makanya kita siapkan," katanya.
Kukuh mengatakan, BPBD tugas utama memantau situasi, dan langsung koordinasi dengan dinas terkait saat dibutuhkan. Ia mencontohkan, saat sungai meluap atau banyak genangan air, maka langsung meminta Dinas PU untuk memantau dan mengambil langkah.
Tak terkecuali mengenai pohon tumbang yang terjadi di beberapa wilayah Jakarta. Kukuh langsung meminta Dinas Pertamanan untuk membersihkan. "Kita sudah minta pertamanan untuk periksa pohon yang tua dan membahayakan," katanya.
Kukuh mengatakan, sudah mendengar kabar mengenai beberapa warga yang meninggal dalam dua pekan terakhir karena tersengat listrik di ruang publik. "Saya sudah minta Satpol PP buat meriksa, pagar, tiang dan jembatan. Kalau ada listrik bocor langsung lapor PLN biar langsung dibenerin," katanya.
Untuk pengawasan curah hujan dan jumlah air yang masuk ke ibu kota, BPBD berkoordinasi dengan Pemda Bogor, BMKG dan Kementerian. "Kita dapat informasi setiap saat. Saya sendiri dapat laporan 3-4 kali dari pagi sampai malam tiap hari," ujarnya
sumber: http://www.merdeka.com