Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pesimistis bisa menghalau banjir pada tahun ini. Usaha mengeruk waduk dan menormalisasi sejumlah kali belumlah cukup untuk menghindari banjir di Ibu Kota.
Melihat tingginya curah hujan dan keadaan Jakarta, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama bahkan jelas-jelas berkata, "Pasti banjir," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 20 November 2013. "Sudah jelas kok, (Kali) Pesanggarahan dan Krukut kalau naik pasti sekitarnya terendam. Kapuk-Kamal juga pasti terendam.kalau rob naik," Ahok menjelaskan.
Normalisasi kali di Jakarta saat ini masih terkendala oleh permukiman yang berada di tepi kali. Pemerintah tak bisa berbuat banyak jika rusunawa untuk mereka belum siap.
Oleh sebab itu, pemerintah kini memindahkan fokusnya untuk menyiapkan penanganan pasca banjir. "Makanan, toilet umum, air bersih, dan obat mesti siap," kata dia. Gubernur Jokowi, kata Ahok, tak mau terlalu banyak apel dilakukan. Yang penting ada daftar titik pengungsian, pejabat yang bertanggung jawab, serta siapa yang bertanggung jawab menyiapkan makanan untuk pengungsi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Bambang Musyawardana mengatakan ada 124 kelurahan rawan banjir berdasarkan data Januari 2013 lalu. BPBD bertugas mengkoordinasikan SKPD karena dinaslah yang memiliki anggaran.
Pemerintah bersiap untuk menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan datang mulai pertengahan Desember. "Kalau sekarang masih normal," ujar Bambang.