SINGKAWANG- Pemahaman sikap kesiapsiagaan terhadap terjadinya bencana mutlak dimiliki oleh seluruh masyarakat. Hal tersebut sebagai upaya mengurangi dampak jika terjadi musibah di daerah tersebut. Hal tersebut diungkapkan Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Togi L Tobing, SH, MH ketika membuka Geladi Lapangan Penanggulangan Bencana Banjir Kerja sama BNPB Dengan BPBD Provinsi Kalimantan Barat di Kelurahan Sedau, Kota Singkawang, Rabu (11/12).
Ditambahkanya, sekarang ini bagaimana bisa mengubah paradigma dalam penanganan bencana yang sudah menjadi tugas seluruh elemen dan diperlukan kerja sama. Persiapan dalam rangka penanganan bencana, sudah seharusnya dilaksanakan seluruh kabupaten dan kota di Kalbar.Seperti halnya dengan dilaksanakannya Geladi Lapangan Penanggulangan Bencana Banjir di Singkawang sekarang ini. Diharapkan semua elemen yang dilibatkan, benar-benar melaksanakan apa yang menjadi tugasnya, termasuk seperti apa nantinya masyarakat bersikap.
“Apa yang kita lakukan sekarang ini adalah gambaran nyata, jadi jangan main-main karena musibah itu tidak ada janji, meskipun sekarang ini banjir terjadi di Kabupaten Landak, Kabupaten Pontianak, kemudian Sambas, Sekadau dan beberapa daerah lainnya di Kalbar dan tidak terjadi di Singkawang, namun upaya ini tetap perlu kita lakukan, meskipun kita tidak berharap bencana banjir melanda Singkawang,” jelas Togi L Tobing, Rabu (11/12).
Geladi yang dilakukan, sebutnya, merupakan metode akhir untuk uji kesiapan seluruh komponen penanganan bencana, dan merupakan langkah kesiagaan termasuk dengan melibatkan masyarakat. “Masyarakat harus dilibatkan dalam persiapan penanganan bencana, ini sebagai upaya mengurangi dampak bencana dan ini penting sehingga harus di rencanakan, diawasi dan dikendali kan serta dievaluasi,” katanya.
Sekitar 400 personil terdiri dari BNPB, BPBD provinsi Kalbar dan Kota Singkawang, TNI, Polri, Tagana, Pramuka, tenaga medis, BMKG, jajaran SKPD, SAR, PMI, Orari, RAPI, Dinas Kebersihan, Tata Kota, Kecamatan, Kelurahan, Bulog, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Bappeda dan Badan LH berlangsung lancar meski di tengah teriknya matahari. Bak terjadi bencana sungguhan, masyarakat yang terlibat pun antusias mengikuti sekitar 18 adegan yang ada.
Termasuk adegan penyelamatan warga yang hanyut oleh banjir. Dengan menggunakan Kapal Karet, petugas penanganan bencana menyelamatkan sekitar enam hingga sepuluhan warga yang terapung disungai, kemudian di selamatkan ke daratan dan dilarikan ke RS dengan mobil ambulans yang sudah disiagakan.Sontak saja praktik lapangan dalam geladi yang dilaksanakan di Pelabuhan Sedau Kelurahan Sedau Singkawang Selatan tersebut mendapatkan perhatian warga sekitar. Mereka pun rela berpanas-panasan untuk menyaksikan dari dekat. Usai melaksanakan Geladi, Kepala BPBD Kalbar Syawal Bondoreso, Kepala BPBD Kota Singkawang, Syech Bandar beserta beberapa personil menyusuri sungai di Kelurahan Sedau untuk melihat kondisi pemukiman warga yang ada di tempat tersebut dengan perahu karet.(fah)
sumber: http://www.pontianakpost.com