Purworejo: Hujan yang mengguyur sejak Kamis hingga Jumat (19-20/12) menyebabkan belasan kecamatan di Purworejo, Jawa Tengah, lumpuh terendam banjir. Ratusan rumah dan ratusan hektare sawah rusak direndam air dengan ketinggian 50–150 sentimeter.
Lembaga kemanusiaan nasional PKPU memperkirakan masih akan terjadi banjir dan longsor susulan jika terjadi hujan lebat kembali. PKPU mengimbau seluruh warga agar tetap waspada.
Total 53 desa dari 11 kecamatan terendam banjir. Kecamatan yang cukup parah diterjang banjir antara lain Kutoarjo, Kemiri, Pituruh, Bagelen, Purwodadi, Bruno, Bayan, banyuurip, dan Purworejo.
Jalan raya yang menghubungkan Purworejo-Kebumen di Kecamatan Butuh juga macet total. Kendaraan terjebak macet panjang dan harus menunggu lebih dari lima jam. Longsor juga terjadi di beberapa tempat.
PKPU telah menurunkan tim pengyelatam untuk mengevakuasi korban banjir dengan perahu karet. Hari pertama, tim penyelamatan PKPU juga langsung mendistribusikan bantuan berupa beras, makanan siap saji, gula, susu dan teh.
PKPU mendirikan posko di Kantor DPD, depan terminal bis Purworejo. Sebagian korban juga mengungsi di SPBE Kutoarjo, Kantor kecamatan Kutoarjo, balai desa, dan beberapa masjid. Rata-rata jumlah pengungsi di satu titik mencapai 50 orang.
Ahmad Muntoha, anggota tim PKPU melaporkan, hingga Sabtu pukul 03.00 WIB, tim masih mengevakuasi warga ke tempat aman. Pagi harinya, tim rescue membagikan logistik dan nasi bungkus, juga pakaian layak pakai di kecamatan Purwodadi. Tak lupa juga keperluan untuk bayi seperti susu dan diapers dibagikan.
Ia melaporkan, walaupun banjir mulai surut, namun di beberapa bagian masih terendam. Untuk itu, distribusi nasi bungkus masih akan berlanjut hingga Minggu (22/12) malam.
PKPU juga berencana menggelar layanan kesehatan untuk korban banjir. Pasalnya, banyak puskesmas yang masih terendam, padahal sebagian korban sudah mengeluh gatal-gatal akibat dari banjir. Sebelumnya, dilaporkan ada tiga korban meninggal.