Semarang - Kemacetan panjang terjadi di Semarang tepatnya di pantura dari dua arah Semarang- Kendal. Kemacetan tersebut terjadi sejak malam kemarin karena di daerah Mangkang sekitar 2 km sebelum terminal terjadi banjir.
Salah satu warga, Suryo harus menempuh waktu dua jam dari Jalan Pahlawan menuju Pasar Mangkang. Padahal dalam situasi normal hanya butuh waktu 20 menit. Kemacetan tidak hanya di pantura, tapi juga jalan alternatif di perkampungan.
"Saya lewat Jalan Sri Kuncoro tembus Jalan Abdulrahman Saleh ternyata macet sampai Rumdin Walikota," kata Suryo kepada detikcom, Selasa (4/2/2014).
Suryo kemudian menuju arah Pasadena namun tetap terjebak macet hingga ke Ngaliyan. Ia kemudian meneruskan perjalanan melewati Palir karena biasanya sepi, ternyata jalan tersebut juga penuh kendaraan.
"Berangkat jam 07.00 sampainya jam 09.00 di pasar Mangkang. Saya sampai jengkel," tandasnya.
Kemacetan parah di jalur pantura dimulai sekitar pukul 21.00 hari Senin (3/2) kemarin. Sejumlah wilayah di Mangkang terendam air bahkan ada yang mencapai 1,5 meter. Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, mengatakan pihaknya menurunkan tim ke Mangkang untuk melakukan evakuasi.
"Di RW 2 Kelurahan Wonosari, saat tim berusaha mengevakuasi satu keluarga yang terdiri atas bapak, ibu dan dua orang anak yang berumur 9 tahun dan 1 tahun air sudah hampir mencapai plafon. Mereka berlindung di loteng," kata Agus kepada detikcom.
Tim SAR melakukan evakuasi di tiga RW di kelurahan Wonosari yaitu RW 2, RW 6, dan RW 7 karena ketinggian air mencapai 1,5 meter. Saat ini air sudah mulai surut dan kendaraan mulai bisa melewati pantura meskipun pelan. Namun kepadatan dari arah Semarang masih terjadi dari daerah Jerakah ke Mangkang sekitar 5 km.
sumber: detik