BLITAR - Standar prosedur (SOP) penanganan pengungsi bencana Gunung Kelud masih dalam penggodokan. Salah satu bagian dari SOP tersebut adalah penggunaan 10 cluster (kelompok) petugas penanganan bencana yang dibentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di masing-masing kabupaten. Gunung Kelud sendiri berada di Kabupaten Blitar, Kediri, serta Malang.
“SOP ini terkait langkah yang seharusnya diambil petugas di lapangan ketika Kelud erupsi. Secepatnya kami tuntaskan,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan.
Dari 32 titik yang dirancang pada peta bencana, lanjut dia, BPBD telah menetapkan delapan lokasi evakuasi. Empat di antaranya berada di Desa Penataran, Modangan, Sumberasri, dan Perkebunan Nyunyur.
Sesuai validasi data, terdapat 23 ribu jiwa yang akan diungsikan. Mereka berasal dari 13 desa di tiga kecamatan, yakni Nglegok, Gandusari, dan Garum.
Jarak permukiman terdekat adalah Kampung Anyar yang terletak di Kecamatan Nglegok. Permukiman berjarak lima kilometer dari kawah Kelud itu berpenduduk 5.000 jiwa.
“Di masing-masing lokasi disediakan dua tempat evakuasi,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Blitar Herry Noegroho, mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan terpancing isu-isu yang menyesatkan.
Sebab hingga kini Gunung Kelud masih berstatus Waspada. “Kami telah mempersiapkan segalanya termasuk di antaranya menginvetarisasi SDM, personel, dan peralatan,” pungkasnya
sumber:okezone