Banyuwangi: Memasuki puncak musim kemarau yang menyebabkan kekeringan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi, Jawa Timur, telah menetapkan tanggap darurat kekeringan.
Ada 11 kecamatan yang mengalami bencana kekeringan di Banyuwangi dengan 48 desa.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi Kusiyadi saat ditemui sejumlah wartawan di kantornya, Selasa (30/9/2014).
Menurut Kusiyadi, pihaknya telah menetapkan tanggap darurat bencana kekeringan sejak 21 September lalu. Selain itu pihaknya juga telah membuka posko bencana kekeringan yang ditempatkan di kantor BPBD.
Berdasarkan peta bencana kekeringan, ada 11 kecamatan yang rawan terjadi kekeringan, dengan 48 desa dan 100 dusun.
Kekeringan yang terjadi Banyuwangi selain melanda tanaman juga mengakibatkan sulitnya air bersih di sejumlah kecamatan.
Kusiyadi mengaku belum mempunyai data resmi terkait kekeringan yang melanda tanaman. Namun pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa tangki air ke sejumlah daerah yang dilanda kesulitan air bersih.
Berdasarkan data BMKG pada Stasiun Meteorologi kelas tiga Banyuwangi, sekarang ini adalah puncak musim kemarau dan diperkirakan hingga November.