Jakarta Dengan dibentuknya Klaster Nasional, koordinasi antara pihak-pihak terkait yang menangani penanggulangan bencana di Indonesia diharapkan makin optimal. Sebenarnya, kerjasama seperti ini sudah lama berjalan, hanya kurang koordinasi.
"Kita sering tidak tahu siapa teman atau tim kita, yang akhirnya membuat kita menangani hal yang sama, yang akhirnya jadi overlapping (berlebihan). Dengan Klaster Nasional ini, kita jadi tahu siapa saja tim kita, dan kita pun dapat berbagi tugas," kata Dr. Ina Agustina.
Kepala Sub Bidang Pemulihan Krisis ini menjelaskan, dengan mengetahui siapa saja tim yang akan bekerjasama sebelum bencana muncul, maka dapat dengan mudah mengatur rencana kerja dan membuat kesepakatan apa saja yang harus dijalankan.
"Misalnya dalam penanganan kesehatan jiwa setelah bencana. Dengan adanya Klaster Nasional ini, kita jadi tahu siapa-siapa saja bertugas untuk mencegah agar korban tidak mengalami psikotraumatik yang dapat terjadi selama bertahun-tahun. Karena memang, ada program-program di mana dapat mencegah terjadinya trauma pada korban," kata Ina.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Untung Suseno Sutarjo, M. Kes. Menurutnya, dengan Klaster Nasional yang sudah terbentuk ini, dapat dengan mudah mencegah ketakutan para korban bencana.
"Contohnya korban meletus Gunung Sinabung. Karena bencana, mereka harus pindah ke tempat pengungsian. Yang kita pikirkan adalah bagaimana supaya di pengungsian itu si korban tidak sakit," kata Untung.
"Dari Kemenkes yang memikirkan bagaimana agar dia tidak sakit, dan pihak lain yang memikirkan bagaimana selama di pengungsian semuanya berjalan dengan baik," kata Untung menambahkan.
Selain itu, ada juga yang memikirkan kesediaan air bersih, dan bagaimana pemberian gizi yang baik pada pengungsi. "Dulu kan semuanya diserahin ke Dinas Sosial, padahal belum tentu itu tanggung jawabnya dinas sosial," kata dia.
Sekarang, dengan adanya Klaster Nasional, akan ada tim yang akan fokus memberikan makanan yang tepat gizi kepada para korban.
"Tidak hanya itu, pendidikan anaknya pun harus dipikirkan. Makanya ada pendidikan di dalam 8 Klaster Nasional itu," kata Untung menekankan.
sumber: Liputan6.com