Jakarta - Peran Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebagai fasilitator yang membantu program Kementerian Sosial, khususnya Kampung Siaga Bencana (KSB) menjadi sebuah keniscayaan.
“Sejak revitalisasi 2014, Tagana aktif sebanyak 27.654 personil, sebuah angka besar tapi belum memadai dibandingkan potensi kerawanan bencana, ” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada HUT Tagana ke-11 di Tagana Training Center Sentul Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/3).
Prestasi telah ditorehkan para personil Tagana yang telah bekerja tanpa pamrih, seperti penanggulangan bencana longsor di Banjarnegara, banjir Jawa Timur, banjir Kalimantan, banjir Indramayu, serta berbagai bencana lainnya di Indonesia.
“Saya bangga dengan prestasi dari personel Tagana. Bahkan, saat penyelamatan secara heroik seorang kakek di salah satu jembatan yang tekena banjir di Kota Bogor, ” ujarnya.
Para personel Tagana untuk terus mengembangkan motto, “We Are the First to Help and Care “ menjadi lebih nyata dan terasa oleh masyarakat.
Pencapaian yang sudah ada saat ini, tidaklah dimaknai sebagai titik antiklimaks sehingga menjadi euphoria berlebihan yang akhirnya statis dan cenderung turun.
Ke depan, Tagana agar lebih visioner dan memiliki kemampuan yang handal dan profesional dalam berkiprah untuk penanggulangan bencana, khususnya di bidang perlindungan sosial.
“Saya minta HUT Tagana ini, tidak semata seremonial tetapi menjadi ajang konsolidasi, tukar informasi, refleksi diri, serta membangun jiwa korsa dalam peningkatan silahturahmi antara tagana," tutur Khofifah.
sumber: GATRAnews