Kathmandu– Sekitar seribu orang dari negara-negara Uni Eropa hilang akibat gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menerjang Nepal pada Sabtu, 25 April 2015. Sedangkan 12 orang dari Uni Eropa dipastikan tewas.
"Kami tidak tahu ada di mana mereka atau apa yang terjadi pada mereka," kata Duta Besar Uni Eropa Renjse Teerink kepada wartawan, seperti dikutip, Jumat, 1 Mei.
Rensje menambahkan, kebanyakan dari mereka yang hilang atau tewas adalah turis di wilayah Langtang dan Lukla. Gempa dahsyat di Nepal pekan lalu menewaskan lebih dari 6.000 orang.
Langtang adalah kawasan pemanjatan di Kathmandu utara yang terkena longsoran salju dan tanah yang hebat. Sedangkan Lukla adalah titik pendakian bagi para pendaki ke base camp puncak Everest. Nepal adalah tujuan pendakian terkenal bagi pendaki dan pemanjat tebing.
Tim penyelamat berjuang mencapai daerah-daerah terpencil di negara berpegunungan yang populer di kalangan pendaki untuk mencari penyintas. Sedangkan para turis dan warga setempat berkelahi untuk bisa diungsikan lewat udara ke tempat aman.
Para diplomat kesulitan menemukan jejak warga mereka yang hilang karena banyak backpacker tidak mendaftarkan diri ke kedutaan besar mereka begitu tiba di Nepal.
sumber: TEMPO.CO