Banyuwangi - Letusan Gunung Raung, Banyuwangi Jawa Timur telah menimbulkan permasalahan, terutama bagi orang-orang yang hendak berlibur menggunakan jalur udara. Hal tersebut, dikarenakan abu vulkanik yang dimuntahkan oleh Gunung Raung menjadikan beberapa maskapai penerbangan dibatalkan. Tercatat sudah ada 5 bandara yang ditutup karena dampak dari meletusnya Raung. Lima bandara tersebut antara lain Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Notohadinegoro Jember, serta Bandara Blimbingsari Banyuwangi.
Gunung Raung yang terletak kira-kira 150 kilometer dari Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali telah melontarkan debu, serta puing-puing sampai dengan ketinggian 3.800 meter di udara pada Jumat, 10 Juli 2015. Hal inilah yang menjadikan pihak berwenang untuk menutup 5 Bandara di Indonesia akibat abu vulkanink yang ditimbulkan Gunung Raung.
Aktivitas Perekonomian Terancam
Latar belakang perekonomian warga masyarakat sekitar, yang selama ini banyak bergantung dengan alam, seperti pertanian, perkebunan dan sejenisnya, di wilayah sekitar selama ini relatif aman dari berbagai hambatan/gangguan. Namun setelah bertahun-tahun berada dalam kondisi aman, akhir-akhir ini tiba-tiba terancam gagal panen, terutama dengan meningkatnya aktifitas Gunung Raung yang sudah pulahan tahun tidak pernah aktif.
Di sela-sela berlangsungnya musibah bencana Gunung Raung, saya sebagai warga masyarakat yang selama ini aktif mencermati musibah tersebut, sungguh merasa bangga dan salut dengan kesigapan prajurit TNI, yang selalu bereaksi cepat terhadap musibah yang terjadi di Indonesia, termasuk dalam ikut mengatasi akibat musibah bencana Gunung Raung itu.
Apa karena memang TNI ini sudah terlatih dalam ikut mengatasi penanganan terhadap bencana, atau karena sudah memiliki semacam aturan/prosedur, atau semata-mata rensponsif dan reflektif dari jiwa pengabdian prajurit yang senantiasa terpanggil untuk ikut mengatasi kesulitan yang dialami warga masyarakat, yang jelas saya sebagai masyarakat awam, sekali lagi sangat salut dan memberikan apresiasi tinggi kepada personel TNI yang selalu ada di depan dalam keikutsertaannya membantu mengatasi dampak dari bencana alam.
TNI Ada Memang untuk Rakyat
Keterlibatan dan kepedulitan prajurit TNI dalam ikut membantu mengatasi berbagai kesulitan rakyat, sekaligus sebagai salah satu wujud nyata bahwa ‘TNI memang untuk Rakyat’. Sepertinya prajurit TNI kita memang sadar, bahwa kehadiran rakyat memiliki pengaruh psikologis yang sangat kuat dalam ikut menegak-kokohkan kedaulatan NKRI ini, sehingga dengan tulus dan ikhlas TNI akan selalu hadir bersama rakyat. Seperti halnya bunyi motto yang sering kita saksikan bersama; “Bersama Rakyat TNI Kuat, Bersama TNI Rakyat Aman dan Sejahtera”.
Terkait dengan penanganan musibah bencana Gunung Raung ini, ada satu lagi yang saya ingat, bahwa TNI memiliki andil dan keterlibatan yang sangat besar dengan langsung menerjunkanTim Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Gunung Raung Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Tim tersebut menyisir lokasi dalam radius bahaya akibat letusan gunung tersebut dalam rangka mengamankan dan menyelamatkan warga masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi bencana.
Penyisiran itu dipimpin oleh Komandan Satgas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Gunung Raung Letkol (Arh) Sudrajat yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) Bondowoso. Saluuut…dan saluut terhadap bapak-bapak TNI kita…Lanjutkan tugas mulia ini Pak..semoga dengan hadirnya TNI di tengah Masyarakat mampu mengatasi kesulitan Rakyat Indonesia. ***
sumber: KabarIndonesia