PYONGYANG – Banjir bandang yang melanda Kota Rajin, di Korea Utara (Korut) pada Sabtu dan Minggu (22-23/8/2015) menewaskan 40 orang.
Juru Bicara Federasi Palang Merah Internasional, Hler Gudjonsson, menyatakan bencana banjir yang dipicu hujan deras itu juga mengakibatkan lebih dari 11.000 orang mengungsi.
Seorang sumber seperti dilansir Reuters, Rabu (26/8/2015) menuturkan hujan lebat mengguyur ibukota Provinsi Hamgyong Utara akhir pekan kemarin.
“Hujan benar-benar deras dan pada Sabtu pagi kota [Rajin] banjir. Mobil-mobil melaju melewati genangan air seperti perahu,” tutur sumber yang tak disebutkan namanya itu.
Media pemerintah Korut mengatakan banjir di kota dekat wilayah perbatasan Rusia dan Tiongkok itu merenggut 40 korban jiwa dan menimbulkan kerusakan besar. Banjir melanda setelah Korut pada Juni lalu disebut mengalami kekeringan terburuk dalam satu abad terakhir. Sumber lain di Rajin mengatakan lahan pertanian juga tak luput dari genangan air.
“Lahan-lahan [pertanian] benar-benar dipenuhi air. Sawah tampak seperti danau,” ujarnya.
Sementara menyusul terpaan hujan deras, otoritas Tiongkok bekerja sama dengan perjabat perbatasan Korut mengevakuasi 484 warganya. Para turis itu tengah menghadiri sebuah pameran dagang di Rajin. Situs berita Tiongkok mengatakan ratusan warga itu selamat dari bencana banjir. Tiongkok juga mengirimkan bantuan truk, mesin pengangkat barang dan sejumlah alat berat lain ke Rajin.
sumber: solopos