BANTUL - Menghadapi kerawanan potensi bencana tsunami di wilayah pesisir selatan Bantul, beragam metode mitigasi untuk mengurangi risiko bencana disiapkan.
Beberapa di antaranya yaitu Early Warning System (EWS) dan Desa Tangguh Bencana (DTB), yang telah lama disiapkan, mengingat bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.
Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, mengungkapkan sejumlah peralatan EWS telah terpasang pada sembilan titik di Bantul sepanjang pesisir selatan.
EWS tersebut juga terkoneksi dengan sekitar 25 masjid sehingga penyampaian informasi kepada masyarakat juga bisa lebih cepat.
"Kita terus memelihara dan menambah alat-alat peringatan dini terutama gempa dan tsunami, secara rutin alat itu setiap bulan kita uji coba, ini salah satu wujud kesiapsiagaan kita menghadapi bencana tsunami," tuturnya pada Kamis (17/9/2015).
Pusat informasi menurutnya telah terpusat dan terorganisisr dengan baik pada berada pada Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul. Sehingga begitu ada potensi besar bencana, masyarakat bisa cepat mendapatkan informasi.
"Begitu ada gempa berpotensi tsunami, Pusdalops akan langsung sampaikan ke masyarakat lewat EWS," terangnya. (*)
sumber: TRIBUNJOGJA.COM