KBRN, Yogyakarta: Banyaknya bencana yang terjadi saat ini menuntut peran perguruan tinggi untuk dapat memasukkan kurikulum pendidikan bencana bagi mahasiswa sehingga mereka mampu memahami perannya di masa depan dalam penanggulangan bencana.
Sayangnya, masih banyak tantangan dalam memahami pembelajaran manajemen bencana kesehatan bagi mahasiswa, seperti kesulitan mahasiswa dalam membayangkan kejadian bencana, bagaimana proses koordinasi, bagaimana memberikan layanan kesehatan, bagaimana cara bergabung dalam upaya penanggulangan bencana dan banyak tantangan lainnya.
Dokter Bella Donna, Kepala Divisi Manajemen Bencana Fakultas Kedokteran (FK) UGM megatakan, pameran yang sedang berlangsung lebih diarahkan untuk membantu mahasiswa kedokteran maupun masyarakat umum lebih memahami tentang menejemen bencana.
"pameran itu setiap tahunnya berbeda-beda, untuk tahun ini kita lebih kearah konsep, baik konsep bencana di rumah sakit seperti apa, konsep manajemen di simulasi seperti apa, agar mahasiswa lebih paham seperti apa kosep manajemen bencana," ungkap dokter Bella.
sementara Dokter Handoyo Pramusinto, Ketua Pokja Bencana Fakultas Kedokteran UGM mengatakan, FK UGM merupakan satu-satunya fakultas kedokteran yang memasukkan manejemen bencana kedalam kurikulum pembelajaran calon dokter.
"pameran ini sebetulnya tidak hanya sekedar pameran tapi ini bagian dari proses pembelajaran, sekarang ini sedang berlangsung namanya blok-blok bencana dan sistem kesehatan, ada kluiah, praktikum, diskusi, nah kuiliah ini masuk dalam kurikulum," tutur doketer Handoyo.
Ikut dalam pameran tiga hari dan akan berakhir hari ini rabu (4/11/2015) itu antara lain Pusat Kebijakan dan manajemen kesehatan FK UGM, Palang Merah Indonesia dan Muhammadiyah Disaster Management Center.(MUN/BSL)
sumber: rri