Jakarta - Masyarakat dihimbau meningkatkan kewaspadaannya atas potensi bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan.
Dalam catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terdapat 63,7 juta jiwa masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah rawan sedang hingga tinggi dari banjir. Begitu juga 40,9 juta jiwa masyarakat tinggal di daerah-daerah rawan sedang-tinggi dari longsor.
"Mereka harus diselamatkan agar tidak terkena bencana," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (26/1).
Sutopo menjelaskan saat ini dampak El Nino telah menyebabkan musim hujan terlambat dibandingkan normalnya. Cuaca kering dan hujan jarang turun. Bahkan di beberapa tempat, khususnya di Jawa, Bali, Nusa Tenggara curah hujan terjadi penurunan.
Berkurangnya curah hujan menyebabkan kejadian bencana banjir, longsor, dan puting beliung hingga minggu ketiga Januari 2016, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan normalnya. Tercatat ada 49 kejadian bencana hingga minggu ketiga Januari 2016.
"Biasanya pada Januari merupakan puncak kejadian bencana hidrometeorologi yang seringkali mencapai ratusan kejadian," ucapnya.
Ia menambahkan pada Januari adalah bulan paling banyak kejadian bencana karena pada Januari juga merupakan puncak curah hujan sehingga memicu terjadinya banjir, longsor dan puting beliung.
"Dalam empat hari terakhir banjir dan longsor terjadi di 14 daerah di Indonesia," katanya.
Banjir terjadi di Kota Pati, Kota Singkawang, Kota Mojokerto, Kota Palopo, Sarolangun, Musi Rawas, Kampar dan Kutai Kartanegara. Dua orang meninggal dunia, ribuan rumah terendam banjir dan ribuan masyarakat terdampak akibat banjir.
Longsor juga terjadi di Kabupaten Kerinci, Kota Manado, Brebes, Banjarnegara, Bandung, dan Kuningan. Tercatat 3 orang tewas, 1 orang hilang, dan ratusan rumah terancam longsor.
BMKG memprediksikan hujan akan mencapai puncak musim hujan pada akhir Januari dan Februari 2016. Meskipun saat ini El Nino masih berada dalam intensitas kuat, tetapi kondisinya terus meluruh dan diperkirakan akan memasuki fase netral pada bulan Maret atau April 2016.
Ari Supriyanti Rikin/CAH
Suara Pembaruan