LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara membentuk tim terpadu untuk penanganan bencana alam di kabupaten itu. Pasalnya, berdasarkan pengalaman memasuki Januari hingga April setiap tahunnya, kerap terjadi bencana seperti banjir, longsor dan angin puting beliung.
Dua hari lalu, puting beliung melanda Kecamatan Seunuddon dan Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara.
Penjabat Bupati Aceh Utara Muhammad Jamil menyebutkan, tim terpadu itu terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum, SAR Aceh Utara dan Tagana Aceh Utara.
“Tim ini saya intruksikan siaga selalu. Jangan sampai panik ketika bencana datang. Kita tak bisa menghindari bencana, namun kita harus siap menghadapi bencana sehingga angka kerugian bisa kita minimalisir," ujar Muhammad Jamil, Senin (9/1/2017).
Dia menegaskan, untuk puluhan rumah yang rusak akibat puting beliung dua hari lalu, Dinas Sosial Aceh Utara telah menyalurkan bantuan masa panik.
“Berupa makanan dan kebutuhan pakaian. Ini untuk tiga hari dulu, nanti kami tambah lagi,” ucapnya.
Untuk kerusakan rumah, lanjut Jamil, akan diusulkan biaya renovasi rumah dan fasilitas umum yang rusak karena puting beliung dalam APBD Aceh Utara 2017 yang kini sedang dibahas bersama DPRD Aceh Utara.
Saat ditanya besar alokasi dana untuk tanggap darurat bencana, Jamil mengaku tidak mengingat pasti.
“Dananya ada, tersebar di semua dinas yang masuk dalam tim terpadu tadi,” pungkasnya.