Jakarta - Banjir dan longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo pada Minggu 26 Februari 2017 kemarin, diminta jadi pembelajaran untuk pemerintah daerah.
Anggota DPR dari Fraksi PKB Abdul Kadir Karding mengatakan, tiap pemerintah kabupaten atau kota harus menyiapkan anggaran dana tak terduga untuk antisipasi bencana alam. Paling tidak sediakan dana sekitar Rp 4-5 miliar.
Karding pun memuji pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang sudah mempunyai dana tak terduga.
"Saya dengar Provinsi Jateng juga sudah menyiapkan anggaran dana tak terduga hingga Rp 42 miliar," ucap Karding dalam keterangannya, Selasa (28/2/2017).
Bukan hanya itu, dia pun meminta relawannya, segera mengumpulkan informasi lokasi rawan banjir dan longsor di Temanggung, Wonosobo, Purworejo, dan Magelang.
"Kita berdoa bencana alam tidak terjadi, namun kita juga perlu siaga bila ujian bencana datang, agar tak tergopoh-gopoh," kata Karding.
Dia menuturkan, berdasar informasi yang didapatkan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak November hingga Desember 2016 kemudian Januari, Februari dan Maret 2017, La Nina akan terus meningkat sehingga potensi longsor akan semakin tinggi.
Bencana longsor dan banjir, kerap terjadi di Magelang, Temanggung, Wonosobo dan Purworejo sejak Oktober 2016 lalu.
"Semakin tinggi curah hujannya, semakin tinggi potensi longsor dan bencana yang akan dihadapi. Untuk itu relawan AKK, masyarakat dan pemerintah harus berupaya bersama," tutur Karding.
Menurut Sekjen DPP PKB itu, bencana alam, ibarat bom waktu. Bisa meledak kapan saja, namun juga bisa diantisipasi dengan cara memotong kabel pemicunya.
"Selain soal tanggap bencana, juga mengubah perilaku, kegiatan merusak alam yang dapat memicu longsor dan banjir harus dihindari. Termasuk soal penambangan yang tidak tepat," pungkas Karding.
sumber: Liputan6.com