DENPASAR - Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, Kadek Diana, menyatakan Bali memang merupakan daerah rawan bencana baik bencana hidrologi dan geologi.
Selain itu Bali mempunyai banyak wilayah rawan longsor, yang terluas di Kabupaten Karangasem 757,17 Ha, Bangli 679,05 Ha, dan Buleleng 673,47 Ha.
“Ini mengakibatkan 13 korban jiwa di Kintamani pada Februari 2017. Setiap tahun ada gempa bahkan tadi (kemarin) ada gempa, selain itu bencana longsor yang mengakibatkan korban jiwa, dan banjir juga,” ujar politisi asal Gianyar dalam laporannya saat Sidang Paripurna DPRD Bali, Rabu (22/3/2017).
Mempertimbangkan potensi bencana tersebut, maka upaya mitigasi secara komprehensif dan terpadu sangat penting untuk mengurangi dampak bencana.
Maka dari itu harus didukung sistem informasi kebencanaan yang terkonsolidasi dan mengintegrasikan secara cepat, akurat, dan komprehensif.
“Harus ada sistem peringatan dini, maka diperlukan perencanaan matang, maka perlu master plan selama tahun ini di mana titik rawan gempa, tsunami, longsor untuk mitigasi di tahun ke depan,” jelasnya.
Secara terpisah Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan, setiap kabupaten/kota sudah memiliki BPBD yang saling berhubungan satu sama lain.
“Sebenarnya kita di Pusdalops BPBD sudah ada mitigasi bencana, kalau ada kerusakan akibat gempa kemarin harus diperbaiki kalau ada dampaknya,” ujarnya. (*)
sumber: TRIBUN-BALI.COM