Banjir akibat meluapnya Sungai Citarum dan beberapa anak sungai lainnya kian parah, Kamis (28/4). Lebih dari 6.000 rumah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, areal persawahan, dan pertanian terendam air banjir dengan ketinggian 1 hingga 1,5 meter.
Di Desa Baleendah dan Andir, Kecamatan Baleendah 5.417 rumah masih terendam setinggi 1,5 meter. Untuk menghindari banjir susulan, karena intensitas hujan di wilayah itu masih tinggi, 10.983 diungsikan ke lokasi aman, seperti sarana umum, dan tetangga terdekat.
Gambar: nasional.vivanews.com
Bahkan, sebagian di antaranya mengungsi ke daerah perbukitan, karena puluhan tenda darurat yang disediakan pemerintah daerah setempat, ikut terendam luapan Sungai Citarum. "Hampir seluruh tenda darurat yang berada di sejumlah lokasi, termasuk Kampung Cieunteng, serta kantor kelurahan dan desa ikut tergenang," ujar Entis, salah seorang korban banjir di Baleendah, Kamis (28/4).
Masih tingginya genangan air, sejumlah warga di kecamatan itu terpaksa memanfaatkan perahu seadanya, terbuat dari kayu dan ban bekas, untuk alat transportasi, karena belum ada bantuan dari pemerintah setempat. Belum optimalnya bantuan, termasul sarana air bersih dan mandi cuci kakus (MCK), sebagian warga terpaksa menggunakan air kotor. "Hanya untuk minum kami minta ke desa tetangga. Sedangkan untuk mandi dan cuci pakaian, warga menggunakan air kotor," ujar Yanti, warga Kampung Jembatan, Desa dan Kecamatan Baleendah.
Lurah Baleendah Heru Kiatna, kemarin, mengatakan untuk langkah awal pihaknya dibantu aparat kepolisian dan TNI masih mengevakuasi warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing. Total warga yang terkena banjir di wilayahnya sebanyak 3.142. Sisanya warga Andir.
"Tidak tertutup kemungkinan banjir susulan akan kembali terjadi dengan intensitas tinggi. Untuk itu, kami menghimbau agar warga mengungsi ke lokasi aman," pinta Heru.
Terkait dengan kerugian meteriil, Heru menjelaskan masih dalam pendataan. "Untuk sementara, kami lebih fokus pada penanganan. Meski demikian, kerugian tetap didata, termasuk areal persawahan dan pertanian yang tergenang." Luapan Sungai Citarum dan Citepus juga Kecamatan Banjaran, Dayeuhkolot, Majalaya, Rancaekek, dan Cangkuang. Di lima kecamatan ini, lebih dari 4.000 rumah terendam setinggi kurang dari 1 meter.
Di Dayeuhkolot, selain merendam rumah. Sejumlah jalur jalan, termasuk yang menghubungkan Kecamatan Baleendah, masih digenangi air setinggi 50 sentimeter. "Sejak (Rabu (27/4) hingga saat ini jalur jalan yang menghubungkan dua kecamatan itu masih terganggu," ujar Maman, salah seorang sopir pabrik tekstil.
Sumber: www.mediaindonesia.com