Angin kencang yang melanda Dusun Derbing, Desa Candi Burung, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Jumat (29/4/2011) dini hari, merobohkan sebuah rumah berukuran 6 x 10 meter. Tujuh orang yang masih satu keluarga tertimbun reruntuhan.
Tujuh korban tersebut adalah Syafii (60), dua tulang rusuk kanannya patah, Azizah (55) mengalami luka tusuk di bahu kirinya, dan Rudi (11) mengalami retak tulang punggung. Sementara empat korban lainnya, Saidah (23), Luma'a (19), Idi (16), dan Ahmad, hanya mengalami luka ringan.
Gambar: www.kaskus.us
Azizah menceritakan, saat kejadian ia bersama suaminya baru selesai shalat tahajud. Sementara lima anaknya dalam keadaan tertidur lelap. Tiba-tiba ada angin kencang disertai hujan rintik-rintik. "Tidak ada tanda-tanda sebelumnya kalau rumah saya akan ambruk," kata Azizah.
Lima anaknya terbangun dan masih bisa melarikan diri dari dalam rumah. Sementara Azizah, Syafii, dan Rudi tertimbun. Rudy tertimbun reruntuhan lebih kurang satu jam. "Ia tidak cepat tertolong karena keadaan gelap dan hujan. Satu menit saja terlambat, bisa-bisa meninggal dunia," kata Azizah.
Saat pertama ditemukan, Rudy sudah mengeluarkan cairan kuning dari mulutnya. Kini ketujuh korban hanya dirawat di rumahnya. Tak seorang pun aparat desa setempat yang mendatangi korban tersebut.
Syafii berharap pemerintah setempat segera memberikan bantuan pengobatan. Sebab dirinya tidak mempunyai cukup biaya untuk mengobati kelima anaknya yang menjadi korban. Diperkirakan kerugian mencapai lebih dari Rp 15 juta.Sumber: www.kompas.com