jpnn.com, MUARADUA - Warga wilayah OKU Selatan, Sumatera Selatan, hingga hari ini merasa cemas akan datangnya bencana longsor dan banjir bandang.
Padalnya, dalam sepekan terakhir curah hujan yang tinggi di daerah tersebut masih menyebabkan tanah longsor. Seperti yang terjadi di Desa Ulak Pandan Kecamatan Kisam Tingg pada 21 Maret lalu.
Dampak bencana longsor sepanjang 40 meter dengan lebar 20 meter kedalaman 16 meter tersebut membuat sejumlah pemilik rumah waswas. Pasalnya longsor hanya berjarak beberapa meter saja dari rumah penduduk setempat.
Bencana alam lainnya juga terjadi Sabtu (24/3) di desa Mehanggin. Akibat curah hujan tinggi yang terjadi Sabtu sore, menyebabkan sugai Kisau Dara meluap dan menimbulkan banjir bandang.
Beberapa rumah termasuk akses jalan terputus karena terendam banjir. Tidak hanya itu luapan sungai Kisau Darat
juga merendam sekolah SD Negeri Mehanggin.
Beruntung peristiwa itu terjadi sore hari saat anak-anak sudah pulang sekolah, sehingga banjir tidak menimbulkan korban.
“Banjair bandang ini baru terjadi sore inilah, (kemarin, red) sungai ayang ada dibelakang desa, meluap menggenangi jalan dan SD termasuk beberap rumah warga,”ujar Daud.
Bajir memang tidak menimbulkan kerusakan maupun korban jiwa, namun dampak meluapnya sungai aktivitas masyarakat terganggu. “Kalau kerusakan tidak ada belum ada warga yang melaporkan kerusakan, paling sawah di bagian hilir terencam. Tapi untuk sekolah dan jalan karena terendam tak bisa diakses,” kata Daud warga Mehanggin.
Firli warga yang sama juga mengaku tak bisa keluar karean meluapnya sungai kisau. Iapun terpaksa menerobos banjir stinggi hampir 1 meter yang mengalir dan merendam badan jalan. “Banjir bandang air naik sekitar 1 meter di jalan mau tidak mau untuk keluar kita menerobos banjir,”ujarnya
Diperkirakannya ketinggian air yang disebabka bajir bandang meluapnya sungai Kisau Darat mencapai 2 meter lebih membawa material lumpur dansampah serta semak. “Ini kali kedua persitiwa banjir besar meluapnya sungai ini, setelah dahulu sempat merusak rumah-rumah warga. Penyebabnya karean di bagian hulu sudah gundul ditebangi untuk perusahaan perkbunan sawit,”terangnya.
Sementara kepala pelaksana BPBD Kabupaten OKU Selatan Doni Agusta membenarkan baniri bandang naiknya sungai KIsau Darat terjadi sore sekitar pukul 16:00WIB. Posko kata Doni menerima laporan persitiwa banjir di desa mehanggin. Laporan air sungai meluap, memutus kases, merendam sekolah dan
ebberap rumah warga, termasuk areal persawahan,”ujarnya.
Paihkanya sendiri masih mengumpulkan data kerusakan yang diakibatkan banjir bandang tersebut untuk diambil tindakan tanggab darurat. Tim sudah tutun ke lokasi untuk mendata, sejauh ini laporan masih dikumpukan terutama terkait kerusakan,” ujar Doni yang saat ini masih menyiagakan petugas tim reaksi cepat (TRC) dilokasi bencana.
“Anggota dan tim kita masih stanby dilokasi, ini untuk mengantisipasi kemungkinan banji susulan lagi yang dapat menyebabkan kerusakan atau korban, “tandasnya. (dwa)