Manado (ANTARA News) - Ratusan rumah warga Kota Manado, Minggu malam, di Kecamatan Singkil, Paal Dua dan Wenang terendam air setinggi sekitar 1-1,5 meter, Minggu malam.
"Air naik tinggi dan merendam rumah-rumah warga di sepanjang tepian daerah aliran sungai Tondano dan menyebabkan ratusan warga mengungsi sementara waktu, " kata Camat Paal Dua, Glen Kowaas, di Manado, Minggu malam.
Dia mengatakan, berdasarkan keterangan penduduk korban banjir, tidak tahu dan tak menyangka air akan naik, karena hujan hampir tidak turun di Manado.
Memang menurutnya, cuaca sejak pagi mendung tetapi hujan tidak turun, sehingga tak ada yang menyangka air akan naik dengan sangat cepat, sampai mencapai level bahaya di pos pemantau banjir di Dendengan Luar.
Dia mengatakan, sampai pukul 24.00 Wita, air masih menggenangi rumah warga dan sebagian sehingga para korban terutama perempuan dan anak-anak harus menyingkir sementara waktu.
Meski begitu, dia mengatakan tidak ada korban jiwa, meskipun memang ratusan penduduk berjaga-jaga dan masih mengungsi sampai tengah dalam.
Seorang korban bernama Muna (38) warga Ternate Baru, mengatakan rumahnya kemasukan air setinggi kurang lebih 75 cm.
Muna mengatakan, kebingungan menyelamatkan barang-barang penting milik mereka, sambil mengungsikan anak-anaknya agar jangan menjadi korban.
"Sebisanya kami menyelanatkan barang-barang dan mengungsikan anak-anak karena takut jangan sampai terbawa air yang mengalir deras," katanya.
Pewarta: Joyce Hestyawatie B
Editor: Ruslan Burhani
sumber: ANTARA 2018