Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Bangka Belitung, Mikron Antariksa mengatakan, berdasarkan data yang telah dihimpun, banjir dan angin kencang mendominasi bencana yang sering terjadi di wilayah itu.
"Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir bencana angin kencang atau puting beliung sudah terjadi sebanyak 83 kali di berbagai lokasi di Babel," katanya di Pangkalpinang.
Sedangkan untuk banjir bandang dan banjir rob, sejak awal Januari 2015 sampai dengan akhir April 2018, telah terjadi sebanyak 269 kali di beberapa wilayah kabupaten kota.
Untuk mengantisipasi beberapa potensi bencana yang ada, pihaknya telah melakukan beberapa upaya, seperti menghimpun seluruh perencanaan program penanggulangan banjir di setiap kabupaten/kota.
"Dari hasil pengumpulan data tersebut, kami susun menjadi grand desain untuk penanggulangan bencana banjir di Bangka Belitung," ujarnya.
Selain itu, BPBD Provinsi Babel juga akan membentuk penanggulangan bencana yang diberi nama Tim Tantangan (Tanggap, Tangkas dan Tangguh).
Tim Tantangan ini terdiri atas seluruh komponen bangsa, mulai dari unsur pemerintah, TNI, Polri, masyarakat dan relawan serta dunia usaha. Tim ini rencananya dibentuk sampai tingkat desa dan kelurahan.
"Kami juga akan membuat program desa/kelurahan tangguh bencana, sehingga terciptalah masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana yang terjadi," katanya.
BPBD juga akan membuat aplikasi tanggap bencana untuk memberikan informasi seputar potensi bencana yang akan terjadi di wilayah itu.
Aplikasi tanggap bencana ini nantinya akan didesain khusus yang bisa digunakan masyarakat untuk menerima informasi potensi bencana dan bencana yang sudah terjadi secara dalam jaringan.
sumber: wartaekonomi.co.id