KENDARI, KOMPAS.com – Banjir bandang yang menerjang tiga desa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Senin (21/5/2018), membuat 395 jiwa dari 96 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban banjir harus mengungsi.
Para korban yang mengungsi kini terpaksa berteduh dalam tenda darurat yang dibangun oleh Dinas Sosial Kabupaten Konawe Utara. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi yang diderita warga ditaksir mencapai miliaran rupiah. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Konawe Utara Sudin mengatakan, dalam musibah itu tercatat tujuh rumah warga yang hanyut terseret banjir. Sementara 79 rumah warga yang lainnya masih terendam banjir
Sudin menambahkan, saat ini tenda darurat yang dibangun Dinas Sosial bukan hanya dijadikan sebagai tempat perisitirahatan sementara, tetapi juga digunakan untuk mengamankan harta benda warga yang berhasil diselamatkan. Sebagian warga korban banjir juga mengungsi ke rumah sanak kelurga, terutama anak-anak kecil.
"Warga yang terdampak banjir di tiga lokasi di Konawe Utara, yakni untuk Desa Polara Indah sebanyak 33 KK atau 141 jiwa, Desa Landawe Utama 34 KK atau 140 jiwa dan Tamba Kua 27 KK atau 114 jiwa," terang Sudin, Selasa (22/5/2018).
Untuk memaksimalkan pegawasan terhadap para korban banjir, kata Sudin, pihaknya juga mendirikan posko darurat pembantu yang dilengkapi fasilitas tanggap darurat. Saat ini, pihaknya masih terus melakukan pemantauan di sejumlah lokasi yang terdampak banjir. Baca juga: Banjir Bandang di Bogor, 1 Warga Tewas dan 12 Kendaraan Hilang
“Kami berharap bencana alam yang melanda ini tidak menimbulkan korban jiwa. Kalau (kerugian) materi diperkirakan miliaran rupiah karena rumah banyak hancur dan barang berharga lainya hilang,” tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir setinggi empat meter menerjang tiga desa di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara 3 terjadi pada Senin (21/5/2018).
Banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari di wilayah itu, sehingga membuat sungai Wiwirano meluap. Tak hanya itu, akibat banjir bandang tersebut jalan trans-Sulawesi yang menghubungkan antara Kecamatan Langgikima, Konawe Utara dengan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah terputus.