TOKYO – Bencana itu datang bertubi-tubi. Setelah Pulau Shikoku dan Honshu disapu badai, kini giliran Pulau Hokkaido yang diguncang gempa bumi. Sedikitnya, sembilan orang dilaporkan tewas dalam bencana tersebut.
Sementara itu, 33 orang hilang dan lebih dari 300 lainnya luka-luka akibat gempa berkekuatan 6,7 skala Richter (SR) itu kemarin, Kamis (6/9).
Kemungkinan besar jumlah korban jiwa meningkat. Sebab, tim SAR belum sempat mengecek bangunan-bangunan yang ambruk. Terutama rumah-rumah warga. Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe mengerahkan 25 ribu personel militer ke lokasi bencana. Mereka membantu tim SAR dalam misi penyelamatan.
“Kami imbau warga memperhatikan aktivitas seismik dan curah hujan. Jangan pergi ke tempat yang berbahaya,” tutur Toshiyuki Matsumori, salah seorang petugas Badan Meteorologi Jepang, seperti dilansir BBC. Dia menjelaskan, setelah gempa utama, biasanya ada gempa susulan dalam waktu dua atau tiga hari kemudian.
Menurut Reuters, guncangan pertama terasa sekitar pukul 03.08 waktu setempat. Pada jam tersebut, sebagian besar penduduk sedang terlelap. Jika diukur dengan skala intensitas seismik Jepang, kekuatan gempa mencapai 7 Shindo (derajat getaran).
Episentrum gempa kemarin berada di wilayah tenggara Sapporo. Kedalamannya berkisar 40 kilometer dari permukaan laut.
Pusat gempa yang tak terlalu dalam itu membawa dampak yang luar biasa. Perbukitan di dekat kota Atsuma longsor dan menimbun ladang serta rumah-rumah di bawahnya.
Kemarin Hokkaido Electric Power Co sempat memadamkan listrik selama 12 jam untuk mencegah lebih banyak korban jiwa.
RADARSUKABUMI.com