Jakarta, CNN Indonesia -- Nigeria mendeklarasikan status bencana nasional setelah banjir besar menewaskan 100 orang di 10 negara bagian, Selasa (18/9).
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Respons Darurat (NEMA), Sani Datti, mengatakan kepada AFP bahwa mereka mencanangkan situasi bencana nasional di empat negara bagian, yaitu Kogi, Delta, Anambra, dan Niger.
"Delapan negara bagian lainnya ada dalam daftar pengawasan. Semua negara bagian ini telah menjadi wilayah yang paling parah terkena banjir. Sekitar 100 orang tewas di 10 negara bagian," kata dia.
Hujan deras musiman yang mengguyur Nigeria menyebabkan sungai Niger dan Benue meluap, membanjiri berbagai wilayah, pertanian, dan membuat puluhan ribu orang terjebak di dalam rumah.
Datti mengatakan sejumlah personel dan peralatan militer sudah dikerahkan untuk membantu serta mengevakuasi warga yang terperangkap di dalam rumah.
Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, juga mengatakan bahwa ia telah menyetujui aliran dana 3 miliar naira atua setara Rp120 miliar untuk membeli bahan-bahan medis dan bantuan.
Kogi dan Niger berada di wilayah Nigeria Tengah sementara Delta dan Anambra berada di wilayah selatan.
Ibu kota Kogi, Lokoja, yang terletak di wilayah pertemuan dua sungai tersebut hampir tenggelam akibat air yang terus naik. Menurut Badan Meteorologi Nigeria, hujan diperkirakan akan terus turun pada Selasa (18/9).
NEMA menyatakan bahwa ketinggian air terus meningkat di Lokoja dan telah mencapai 11,6 meter di atas permukaan. Ketinggian ini mendekati banjir mengerikan yang serupa pada 2012 lalu.
Saat itu, ratusan orang meninggal dan sekitar dua juta orang lainnya kehilangan tempat tinggal di 30 dari 36 negara bagian Nigeria. (cin/has)