REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengklaim telah melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi bencana termasuk berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait seperti tentara nasional Indonesia (TNI), hingga kepolisian.
"BNPB melakukan koordinasi dengan BPBD untuk antisipasi bencana seperti banjir, longsor, dan puting beliung," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi Republika, Ahad (11/11).
Tak hanya itu, dia menambahkan, BNPB juga memberikan dukungan logistik dan peralatan kepada BPBD untuk dapat digunakan saat darurat bencana.
Kemudian, ia menyebut beberapa BPBD sudah melakukan rapat koordinasi dengan TNI, Polri, SKPD terkait. Bahkan ia mengakui beberapa gubernur juga telah menetapkan status siaga darurat menghadapi bencana banjir dan longsor seperti Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan lainnya.
Upaya lainnya adalah rencana kontinjensi ditinjau ulang dan diaktivasi saat terjadi bencana. Ia menyebut peta prediksi banjir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan peta prediksi longsor dari Badan Geologi digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kesiapsiaagaan.
"Pusat pengendali operasi di BNPB dan BPBD juga mengaktifkan pemantauan," katanya