Pekanbaru - Banjir di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) di Riau yang sudah lebih sepekan akhirnya menelan korban jiwa. Dua bocah ditemukan tewas.
"Ada dua anak di lokasi yang berbeda tewas karena banjir dengan faktor kelalaian orang tuanya. Satu anak usia 7 tahun dan satu lagi 11 bulan," kata pejabat sementara Humas Polres Indragiri Hulu (Inhu), Bripka Misran dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (12/11/2018).
Misran menjelaskan, korban pertama adalah balita peremouan usia 11 bulan inisial USM warga Kecamatan Kuala Cenako. Kejadian pada Sabtu (10/11) yang ditemukan tewas mengapung di sekitar rumahnya. Korban merupakan buah hati Reno Saputra (27) dan Syarifah (23).
"Di desa tersebut lagi kondisi banjir, dengan ketinggian air di pelataran rumah mencapai 50 cm," kata Misran.
Masih menurut Misran, saat itu ibu korban akan mandi dia menitipkan balitanya kepada neneknya bernama Agustina. Neneknya saat itu lagi menyetrika sambil nonton televisi.
Tanpa disadari sang nenek lupa memantau cucunya. Merasa cucunya tak kelihatan barulah panik dan mencari ke sekeliling rumahnya.
"Tak lama setelah dicari, akhirnya korban ditemukan mengapung di dekat rumahnya," kata Misran.
Masih di hari yang sama, lanjut Misran, seorang Dimas Febrianto (7) warga Kecamatan Rengat juga tewas akibat banjir. Korban ditumukan warga tersangkut di pohon.
"Korban saat itu bersama kakaknya Endah Aprianda (11) memang lagi bermain di lokasi banjir. Saat bermain di lokasi banjir kakaknya melihat ada tangan yang terseret arus banjir. Tapi dia tak mengira itu adiknya," kata Misran.
Karena kehilangan adik di tempat bermain, Endah kembali ke rumahnya. Dia bertanya pada kedua orang tuanya Sugiarto (37) dan Lis Rumansyah (35) soal keberadaan adiknya.
"Warga akhirnya mencari korban yang hanyut terseret banjir. Beberapa jam kemudian sejak hilang, korban akhirnya ditemukan tewas tersangkut di pohon," kata Misran.
sumber: detik.com