Medan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Utara (BPBD Sumut) menyiapkan sejumlah alat berat di beberapa kawasan yang rawan bencana di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut).
"Alat berat ini disiagakan karena curah hujan masih tinggi di daerah tersebut. Bahkan, hampir setiap malam turun hujan di sana. Selain itu, longsor skala kecil juga masih terjadi," ujar Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis, Selasa (20/11).
Riadil mengatakan, bencana yang melanda Kabupaten Madina baru-baru ini, merusak dan menghanyutkan 75 rumah di Kecamatan Ulupungkut, 42 rumah hanyut dan 59 rumah rusak di Kecamatan Lingga Bayu, dan 24 rumah hanyut di Batang Natal.
"Seluruh rumah yang mengalami kerusakan parah dan hanyut dibawa arus sungai saat terjadinya banjir besar. Rumah - rumah yang ditempati masyarakat itu berada di pinggiran sungai dan ada di tebing yang curam. Makanya, itu daerah rawan," katanya.
Oleh karena itu, pemerintah yang didukung masyarakat korban bencana, melakukan relokasi. Bahkan, pembangunan jalan penghubung antardesa maupun jalan lintas sumatera (Jalinsum), yang rusak akibat bencana, sedang dibangun kembali.
"Daerah pemukiman masyarakat yang direlokasi pemerintah itu di Kecamatan Ulu Pungkut, Kecamatan Lingga Bayu dan Batang Natal. Proses relokasi pemukiman penduduk ini sedang berjalan. Kita juga terus memantau perkembangan di sana," sebutnya.
Menurutnya, pemerintah provinsi bersama kepala daerah di sana, mengupayakan masyarakat supaya tidak lagi bermukim di daerah yang rawan bencana. Upaya baik pemerintah supaya tidak ada lagi korban jiwa jika terjadi banjir disertai tanah longsor.
sumber:beritasatu