Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah warga mengaku panik saat banjir bandang setinggi dua meter menerjang Desa Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Salah seorang korban banjir, Roman Antu mengatakan ia sedang tidur saat banjir menerjang rumahnya.
"Saat saya bangun dan membuka pintu, air langsung masuk ke dalam rumah," ujarnya, Minggu (9/12) seperti dikutip dari Antara.
Ia mengungkapkan air bah datang secara tiba-tiba padahal di daerah itu tidak diguyur hujan.
"Biasanya kita waspada jika hujan, tapi ini tidak ada hujan dan airnya deras sekali, airnya mencapai dua meter," ucap Roman.
Ia menjelaskan saat air masuk ke dalam rumah, ia langsung lari menuju jalan raya dan meninggalkan semua barang.
"Di rumah saya ini juga saya jadikan tempat usaha salon kecantikan, jadi barang-barang elektronik yang digunakan rusak, kerugian saya mencapai Rp30 juta," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Dungaliyo, Dedi Yasin menjelaskan pada kejadian banjir tersebut, satu rumah rusak dan 32 rumah terendam banjir. Ada 58 jiwa yang terdampak atas banjir bandang itu.
"Banjir ini airnya kiriman dari daerah pegunungan perbatasan Momala," kata Dedi.
Akibat banjir bandang tersebut, puluhan warga pun terpaksa bermalam di pengungsian karena tempat tinggal yang sementara tidak bisa ditempati.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo Erwan Tome menyatakan setidaknya seorang warga masih dinyatakan hilang karena diduga hanyut terseret air bah yang melanda Desa Dungaliyo kemarin.
"Informasi awal yang kami terima ada saksi yang melihat korban hanyut," ujarnya.