Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan sedang mengembangkan teknologi buoy Merah Putih untuk mitigasi bencana. Buoy itu bakal dilengkapi sensor untuk mengetahui keberadaannya serta mencegah buoy dicuri.
"Buoy yang kami namakan buoy Merah Putih ini nantinya akan dibuat dengan menggunakan bahan polimer. Kemudian kami lengkapi dengan berbagai instrumen, termasuk sensor lokasi dan tekanan (pressure gauge) supaya buoy bisa bekerja secara realtime," kata Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) Hammam Riza dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/1/2019).
Dia menyatakan saat ini BPPT juga tengah merevitalisasi beberapa buoy agar bisa dipasang di berbagai lokasi. Hammam berharap semua pihak berkomitmen menjaga keberadaan buoy di perairan Indonesia demi kesiapsiagaan bencana.
"Kami harap dukungan berbagai pihak untuk bersama berkomitmen untuk menjaga buoy di perairan Nusantara. Demi kesiapsiagaan dan keselamatan kita bersama," ucapnya.
Selain berbicara tentang pengembangan buoy, dia menyinggung mitigasi bencana di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) zona pariwisata. Hammam menyebut mitigasi bencana di lokasi tersebut sangat dibutuhkan.
Pakar tsunami BPPT Widjo Kongko menyatakan perlu kajian secara lebih detail tentang konsep mitigasi bencana di KEK. Dia menyebut perlunya penyusunan mikrozonasi untuk potensi bencana di KEK.
"Diharapkan, dengan terpenuhinya aspek tersebut, KEK dapat lebih resilience terhadap potensi bencana," tutup Widjo.