TRIBUN-TIMUR, MAKASSAR - Kapala Bidang Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah Sulsel, Daryatno mengatakan, hampir seluruh wilayah Sulsel berpotensi terkena dampak bencana Hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi. Di antaranya angin kencang, hujan lebat, dan gelombang tinggi.
"Sulawesi Selatan Waspada. Karena dampak fenomena itu hampir merata seluruh daerah," kata Kapala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah Sulsel, Daryatno kepada Tribun.
Waspada potensi bencana terkait hidrometeorologi di Indonesia hingga satu pekan ke depan, tidak hanya Sulsel, tetapi daerah di luar Sulawesi patut mewaspadai.
Hal ini dipicu karena memasuki awal Maret beberapa fenomena atmosfer terpantau muncul secara bersamaan.
Fenomena-fenomena tersebut dapat membawa konsekuensi meningkatnya potensi curah hujan tinggi di kawasan Indonesia.
Saat ini disebutkan teridentifikasi adanya aktivitas _Madden Julian Oscillation_ (MJO) di Samudera Hindia.
MJO merupakan fenomena gelombang atmosfer yang bergerak merambat dari barat (Samudera Hindia) ke timur.
Fenomena ini menjadi dapat meningkatkan potensi curah hujan di daerah yang dilaluinya.
MJO diprakirakan akan bergerak melintas wilayah Indonesia yang dapat bertahan hingga satu minggu ke depan
Kondisi ini menyebabkan masuknya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Barat dan Tengah.
"Inilah yang membawa dampak meningkatnya potensi curah hujan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, hingga Sulawesi," tuturnya.
Selain MJO, dari analisis pola pergerakan angin, BMKG mendeteksi adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Barat Sumatera yang membentuk daerah pertemuan angin cukup konsisten di wilayah Sumatera, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Jawa.
Akibat fenomena ini, BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada pada periode awal Maret, khususnya dampak dari potensi curah hujan tinggi yang dapat memicu Bencana Hidrometeorologi.
Kondisi ini dapat meningkat hingga pertengahan Maret 2019.
Selain itu, juga berpotensi adanya gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter diperkirakan terjadi di Perairan Selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Selat Bali bagian Selatan, Samudera Hindia Barat Kep. Mentawai hingga Lampung, Samudera Hindia Selatan P. Jawa hingga Bali.
"Kami menghimbau agar masyarakat menghindari beraktifitas disekitar bantaran sungai pada saat hujan lebat waspada banjir bandang. Dan jangan lupa berdoa mohon pertolongan kepada Allah SWT, agar dihindarkan dari bencana hidrometeorologi.(*)
sumber: http://makassar.tribunnews.com/