INDONESIA menjadi salah satu penghasil kopi terbaik dunia yang digemari banyak orang. Tak heran kalau lahan kebun kopi di Tanah Air sangat luas. Bahkan, sebagian petani bisa menanam kopi dengan memanfaatkan lahan hutan. Cara tersebut bahkan sekaligus dapat menjaga kelestarian hutan agar bebas dari bencana.
Karenanya, Perhutani, BNPB dan PT Sulotco Jaya Abadi (Kapal Api) membuat nota kesepahaman tentang pemanfaatan kawasan hutan untuk budidaya tanaman kopi. Hal itu dilakukan guna mendukung kegiatan penanggulangan bencana.
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo menyampaikan, pulau Jawa sudah mengalami kerusakan ekologis yang sangat memprihatinkan. Untuk mencegahnya, dibuatlah kerja sama untuk menjaga kelestarian hutan.
"Masyarakat turut dilibatkan dalam program tersebut agar mendapat nilai tambah dan meningkatkan ekonomi, sambil mengembalikan fungsi konservasi hutan di Pulau Jawa," ucap Doni lewat keterangan pers yang diterima Okezone.
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna mengatakan, pengembalian fungsi hutan, baik secara ekologis maupun kemanfaataan sosial ekonomi masyarakat, harus dilakukan secara optimal sebagai bentuk upaya preventif. Apalagi saat ini banyak terjadi eksploitasi hutan yang berlebihan.
"Banyak oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, maka timbul berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor yang menimbulkan korban jiwa," ujar Denaldy.
Tak salah kalau pemanfaatan hutan tersebut, sebagian lahannya dipakai untuk menanam kopi. Asalkan ketinggian tanahnya pas dan tanaman kopinya bisa tumbuh subur.
Para petani pun bahkan tak usah ragu atau bingung mencari lahannya. Apalagi di daerah Pulau Jawa lahan hutan sangat luas dan banyak juga ditumbuhi berbagai jenis tanaman kopi. Misalnya saja, kopi arabika Ijen, kopi arabika Sindoro, kopi dari Tanah Sunda, dan lain sebagainya.
(dno)