Demak - Sebanyak 1.471 kepala keluarga (KK) atau 5.344 jiwa di Desa Sayung, Kabupaten Demak terdampak banjir akibat luapan Sungai Penceng, anak Sungai Dombo. Hingga saat ini mereka masih bertahan di rumahnya masing-masing.
Tanggul Sungai Penceng yang tidak kuat menahan tingginya debit air sehingga jebol sepanjang 7 meter. Luapan air masuk ke area persawahan dan pemukiman warga. Seluruhnya ada 8 RW yang terendam air dengan ketinggian 40-100 centimeter.
Muarofah (38), warga Desa Sayung menuturkan air banjir masuk ke dalam rumah sekitar 50-an cm. Hanya kamar tidur yang aman dari air karena sudah ditinggikan.
"Wah, masuk rumah satu lutut. Kalau kamar tidur tidak karena sudah ditinggikan. Kan memang banjir hampir tiap tahun terjadi di sini," ujarnya kepada detikcom, Rabu (10/4/2019)
Dia dan warga lain memilih bertahan di rumah, meskipun aktivitasnya terganggu adanya banjir.
"Kalau mau mengungsi malah repot. Ya, tetap bertahan di rumah," tuturnya.
Muarofah berharap, permasalahan banjir yang melanda desanya segera mendapat penanganan. Selain itu, warga terdampak mendapat bantuan logistik.
"Ini kan tiap tahun, jadi mohon diatasi segera. Dan juga kalau bantuan bentuknya bahan saja, karena kalau nasi bisa basi pas sampai di warga," imbuhnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Sayung, Munawir menyampaikan 1.471 KK itu terdiri dari 5.344 jiwa.
"Kami khawatir kalau bencana ini tidak segera ditangani akan semakin meluas. Karena debit air terus naik," tandasnya.