Hasil studi dari kelompok penasihat berbasis penelitian dalam lembaga Centre for Innovation, Policy, and Governance (CIPG) menunjukkan pemanfaatan aplikasi digital dalam mitigasi bencana dapat mengurangi dampaknya dari segi kerugian materi ataupun kondisi kesehatan.
Aplikasi digital yang dimaksud bernama AtmaGo, jejaring sosial yang menghubungkan pengguna untuk saling berbagi peringatan darurat serta berita bencana hingga mengambil tindakan guna meminimalisasi dampaknya.
"Berdasarkan hasil studi, 30% pengguna AtmaGo yang menerima peringatan (bencana) mengambil langkah preventif seperti memindahkan barang berharga, memperingati warga lain, hingga mengungsi," kata Advisor CIPG, Dinita Adriana, Rabu (17/7/2019).
Untuk negara seperti Indonesia yang terhitung banyak mengalami bencana, pemanfaatan aplikasi digital semacam AtmaGo dapat menjadi salah satu solusi guna meningkatkan kemampuan bangsa untuk mengatasinya.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepanjang tahun 2017, Indonesia menghadapi 2.341 bencana alam, menyebabkan evakuasi 3,49 juta penduduk, kerusakan terhadap sekitar 50.000 rumah dan fasilitas publik, serta 377 kematian.
Secara rinci, berikut ini kegunaan aplikasi digital AtmaGo berdasarkan pilot studi oleh CIPG yang didanai oleh Qualcomm Wireless Reach
Mengurangi Kerugian Materi
Peringatan darurat itu dapat mengurangi kerusakan properti yang disebabkan oleh banjir atau bencana lain hingga Rp4,4 juta per rumah tangga di Jakarta. Namun, dengan asumsi tindakan preventif yang efektif dapat mengurangi risiko kerusakan sebesar 50%.
Dinita pun menambahkan, "Pilot studi ini dilakukan terhadap 358 responden di wilayah DKI Jakarta. Bukan hanya pengguna AtmaGo, melainkan juga yang nirpengguna."
Dengan asumsi yang sama, bila aplikasi itu menjangkau 5%-10% rumah tangga di daerah Jakarta, kerugian dapat berkurang hingga Rp718 miliar hingga Rp1,5 triliun per tahunnya. Sekadar informasi, saat ini AtmaGo mengklaim telah memiliki 2,5 juta pengguna yang tersebar di 1.100 lokasi se-Indonesia.
"Studi ini dilakukan saat pengguna mereka masih berjumlah sekitar 800 ribu," imbuh Dinita.
Mengurangi Biaya Kesehatan
Pemanfaatan aplikasi digital dalam bencana juga bisa meminimalisasi biaya kesehatan dengan rata-rata Rp284 ribu per rumah tangga di Jakarta. Lebih lanjut, jika basis pengguna AtmaGo mencakup 5%-10% populasi penduduk Jakarta, dampaknya akan lebih signifikan.
"Kami estimasikan dapat mengurangi pengeluaran biaya kesehatan senilai Rp46 miliar-Rp92 miliar per tahun," jelas Dinita.
Mengurangi Angka Kematian
AtmaGo memiliki potensi untuk mengurangi tingkat penyakit dan angka kematian yang disebabkan oleh banjir dan bencana lainnya sebesar 643 tahun usia sehat yang hilang per 100.000 jiwa penduduk berdasarkan perhitungan tahun hidup yang hilang akibat kematian dini dan disabilitas karena sakit (DALY).