TERNATE, KOMPAS.com - Belasan rumah di Desa Doro, Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, terendam banjir, Selasa (23/7/2019). Desa Doro merupakan salah satu desa yang terkena dampak bencana gempa bumi bermagnitudo 7,2 pada Minggu, 14 Juli 2019 lalu. Banjir yang dari pukul 13.00 Wit tersebut menyebabkan 12 rumah terendam dengan ketinggian air setinggi lutut orang dewasa. "Ketinggiannya sekitar 50 centimeter," kata Kepala Desa Mustafa Din kepada Kompas.com.
Banjir tersebut karena intensitas curah hujan tinggi yang mengguyur Kecamatan Gane Barat dari pagi hingga sore. Baca juga: Sebanyak 26 Sekolah Rusak Akibat Gempa Bumi di Halmahera Selatan Curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai di Desa Doro tak mampu lagi menahan debit air sehingga meluap ke permukiman.
"Ada 12 rumah yang terkena banjir tadi. Di bagian atas ada lima anak sungai, dan semuanya bermuara di sungai ini," kata Mustafa. Dia berharap pemerintah daerah Halmahera Selatan segera membangun talud karena talud yang ada di sungai itu sudah patah sehingga air berbelok ke permukiman. Petugas Dinas PUPR Halmahera Selatan sejauh katanya sudah turun ke lokasi, namun belum juga membangun talud. "Kami sangat berharap secepatnya dibangun talud karena setiap kali hujan warga di bantaran sungai khawatir," kata Mustafa.
"Ini harus secepatnya dibangun tanggul, karena sungai berdekatan dengan sekolah," katanya lagi. Dia menambahkan, hujan tadi sempat membuat warga panik dengan mengetuk tiang listrik.
Pada gempa bumi pekan lalu katanya, ada 10 rumah yang mengalami kerusakan dengan jumlah pengungsi sebanyak 400 jiwa lebih. "Tapi sekarang sudah hampir semua warga turun dari titik pengungsian di pegunungan, paling disana dua atau tiga kepala keluarga," katanya lagi.