Jakarta, CNBC Indonesia- Tiga orang tewas dan 60 lainnya luka-luka akibat serangan Topan Hagibis yang melanda Jepang, Sabtu (12/10/2019). Bahkan, enam juta orang diminta mengungsi karena serangan topan yang terjadi di Tokyo itu.
Badan Meteorologi Jepang bahkan mengeluarkan tingkat siaga tertinggi untuk 12 perfektur termasuk Tokyo. "Kerusakan akibat banjir dan tanah longsor kemungkinan besar sudah terjadi," kata seorang pejabat agensi pada konferensi pers yang diadakan oleh lembaga penyiaran publik NHK sebagaimana dikutip Reuters.
"Sangat penting bahwa orang mengambil tindakan segera untuk melindungi kehidupan mereka dan kehidupan orang yang dicintai."Topan Hagibis telah menghancurkan beberapa tepian sungai dan membuat sejumlah dataran rendah banjir di Tokyo. Badai ini membawa curah hujan yang sangat tinggi, bahkan mencapai 939,5 mm (37 inci) selama 24 jam.
Banyak warga akhirnya memilih berlindung di fasilitas evakuasi sementara. Mereka khawatir keadaan akan semakin memburuk.
Salah seorang warga, Yuke Ikemura bersama dua anaknya yang berumur 3 dan 8 tahun, mengaku memutuskan akan menetap di fasilitas evakuasi selama beberapa hari. Ia mengaku segera pindah sebelum situasi makin genting.
"Saya punya anak kecil untuk dirawat dan kami tinggal di lantai pertama sebuah apartemen tua," kata Ikemura.
"Kami membawa serta kebutuhan pokok kami. Saya takut memikirkan kapan kita akan kehabisan popok dan susu,".
Bandara Haneda di Tokyo dan Narita di Chiba juga berhenti beroperasi. Ini menyebabkan 1000 penerbangan dibatalkan.