Gunung Lokon di Sulawesi Utara yang meletus pada 17 Juli 2011, hingga saat ini masih berstatus siaga, meski hingga Rabu (3/8) pagi sudah tidak ada letusan pascaletusan Selasa (2/8) pukul 16.54 WITA.
"Statusnya masih siaga. Hingga pagi ini belum ada perintah menurunkan statusnya dari siaga ke waspada," kata Kepala Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu Kakaskasen Farid Ruskanda Bina di Tomohon, Rabu.
Ia menjelaskan, walau tidak ada letusan hingga pagi ini, bukan berarti aktivitas vulkanis Gunung Lokon sudah menurun.
Alat pencatat gempa yang dipasang di sekitar kawah masih merekam tremor (gempa terus-menerus). Tremor sesekali diiringi dengan gempa vulkanik yang menandakan suplai energi dari dapur magma masih ada.
Dia mengatakan, bila aktivitas gempa terjadi terus-menerus dibarengi dengan suplai energi dari dapur magma masih ada, bukan tidak mungkin akan terjadi letusan besar.
"Tapi ini hanya prediksi. Karena itu, kami akan terus mengevaluasi perkembangan kegempaan setiap saat. Mudah-mudahan aktivitasnya akan terus menurun seperti yang diharapkan bersama," harapnya.
Pemerintah melalui Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi akan terus memantau pergerakan vulkanik gunung ini beberapa hari ke depan. Bila hasil evaluasi sudah benar-benar aman, besar kemungkinan statusnya akan diturunkan.
Bila statusnya sudah diturunkan, katanya, kemungkinan 287 warga Kelurahan Kinilow I dan Kelurahan Kinilow, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, akan dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Kami berharap warga bersabar dulu, jangan buru-buru pulang. Kita akan mengevaluasi. Apalagi kondisi kegempaan masih terekam setiap saat. Ini mengartikan kegiatan vulkanik masih terjadi," harapnya lagi.
Akibat aktivitas Gunung Lokon pada 14 Juli, ribuan warga yang tinggal di radius 3-3,5 kilometer diungsikan ke sejumlah bangunan milik pemerintah dan swasta.
Setelah ribuan pengungsi yang tinggal di radius 3,5 kilometer, Pemerintah Kota Tomohon belum berani memulangkan 287 pengungsi Kelurahan Kinilow dan Kinilow I karena lokasi permukiman mereka berada di radius 3 kilometer. Ratusan pengungsi ini masih ditampung di Taman Kota
sumber:mediaindonesia.com