Tomohon Today – Gempa tremor (gempa yang terjadi terus-menerus) di dasar kawah Gunung Lokon, Sulawesi Utara, masih terekam alat deteksi gempa Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu Kakaskasen.
“Gempa masih terus terjadi dan itu berlangsung terus-menerus. Artinya bahwa aktivitas vulkanis gunung ini masih belum normal. Hingga sore hari tak terekam terjadinya letusan. Yang ada hanya hembusan disertai debu,” ujar Kepala Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina.
Farid kembali menegaskan, meski tremor terus terjadi dan kadang disertai letusan, status Gunung Lokon belum akan dinaikkan atau diturunkan ke level yang lebih aman.
“Statusnya masih siaga level III. Belum terjadi peningkatan atau penurunan status,” tegasnya.
Sementara itu, beberapa hembusan dari kawah gunung yang disertai debu tipis jatuh di Desa Pineleng, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa dan Kelurahan Tinoor, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon.
“Kedua desa ini jaraknya memang tak jauh dari kawah Gunung Lokon. Tak heran ketika terjadi letusan, dua desa ini jadi sasaran,” ujar Franky Riedl Purukan, warga Pineleng.
Debu vulkanis kemarin jatuh sekitar pukul 14.00 WITA akibat ditiup angin selatan. Debu tak hanya jatuh di permukiman warga.
Sebagian areal perkebunan yang rata-rata ditanami tanaman tahunan cengkih dan kelapa juga sempat ditutupi debu. Beruntung hujan lebat yang mengguyur sebagian Desa Pineleng dan Kota Tomohon, langsung menyapu debu yang ada di atap dan areal perkebunan warga.
Sebagian debu juga sempat jatuh di Kota Manado dan Desa Kali, Kecamatan Pineleng.
“Angin selatan bertiup cukup kencang. Kami di Kota Manado juga sempat keciprat debu Gunung Lokon,” sambung Meilita S Rindengan, warga Manado.
Aktivitas vulkanis Gunung Lokon yang masih terus-menerus terjadi pasca letusan 14 dan 17 Juli 2011 lalu, tak sempat mengganggu aktivitas lalu lintas di jalan Kota Tomohon menuju Kota Manado. Belum ada tanda-tanda kendaraan yang melintasi ruas jalan ini akan dialihkan ke ruas jalan yang lain.