Hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukan aktivitas gunung api Lokon di Sulawesi Utara masih tetap berfluktuasi dengan kecenderungan menurun. Oleh karena itu, 273 orang pengungsi boleh kembali ke rumah masing-masing.
"Selama ini mereka tinggal di pos pengungsian Taman Kota Tomohon. Masyarakat tetap diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman erupsi Gunung Lokon," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (9/8/2011) di Jakarta.
Menurut Sutopo, penduduk yang bertempat tinggal di Desa Kinilow I diprioritaskan untuk dilengkapi dengan peralatan komunikasi dan alat peringatan dini manual, seperti pengeras suara, lonceng, kentongan dan sebagainya. Masyarakat dan wisatawan sementara ini masih dilarang untuk mendekati dan beraktivitas dalam radius 2,5 km dari Kawah Tompaluan (pusat aktivitas gunung api).
Erupsi masih mungkin terjadi dengan tercatatnya aktivitas getaran tremor. Namun kejadian erupsi tersebut tidak dapat diketahui kapan dan berapa besar intensitasnya.
"Ancaman bahaya erupsi Gunung Lokon saat ini berupa abu vulkanik yang menyebar bergantung arah dan kecepatan angin. Statusnya masih Siaga (level III)," tutur Sutopo.