Beberapa wilayah di Indonesia dibayangi bencana letusan gunung api. Dalam dua hari terakhir, tiga gunung api meletus atau menunjukkan aktivitas membahayakan. Ketiganya adalah Gunung Soputan dan Gunung Lokon di Sulut, serta Gunung Papandayan di Jabar.
Aktivitas tiga gunung api itu memang belum memaksa warga mengungsi. Namun, jajaran pemerintah daerah dan warga di sekitar tiga gunung itu waspada menghadapi kemungkinan buruk.
Minggu petang kemarin, Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Selatan-Minahasa Tenggara, Sulut, kembali meletus setelah letusan kedua pada pukul 09.27 Wita.
"Letusan pertama terjadi sekitar pukul 07.55, kemudian berhenti. Beberapa jam kemudian terjadi letusan kedua dan terus-menerus hingga sore pukul 17.50 Wita," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Soputan Sandy Manengkey di Tomohon, Minggu (14/8).
Dia menyebutkan, material vulkanis yang dimuntahkan hanya berupa debu, tak disertai semburan lava pijar. Debu vulkanis kemudian ditiupkan angin ke arah barat, dan diperkirakan jatuh di Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan dan sekitarnya.
"Letusan setinggi kira-kira 1.000 meter mengarah ke barat dari kawah Gunung Soputan," katanya.
Manengkey juga menambahkan, letusan kali ini tak disertai guguran awan panas yang meluncur hingga beberapa kilometer seperti beberapa waktu lalu.
Permukiman warga masih aman karena berlokasi agak jauh dari kawah gunung. "Kita tetap berharap warga waspada, meski radius aman berjarak 6 km. Setiap pergerakan aktivitas vulkanis terus kami pantau sebagai bahan evaluasi untuk kesiagaan," kata Manengkey.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung telah menaikkan status Gunung Soputan ini dari waspada level II ke siaga level III.
Sementara itu, Gunung Lokon di Kota Tomohon juga membuat jajaran Pemprov Sulut harus terus waspada. Pemprov Sulut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut mengimbau warga di radius bahaya Gunung Lokon waspada, meski radius aman telah diturunkan.
"Aktivitas vulkanis Gunung Lokon belum benar-benar normal," ujar Kepala BPBD Sulut Hoyke Makarawung di Manado, Sabtu (13/8). Dia menjelaskan, perlahan pemerintah telah menurunkan radius bahaya Gunung Lokon dari 3,5 km menjadi 3 km dari kawah Tompaluan.
Kamis lalu (11/8), pemerintah kembali memersempit radius bahaya menjadi 2,5 kilometer.
"Artinya, di radius 2,5 kilometer jangan dulu ada aktivitas apa pun. Masih dikhawatirkan di radius ini bila terjadi letusan dapat membahayakan keselamatan warga," kata Makarawung.
Dia menegaskan, status Gunung Lokon masih siaga level III, belum diturunkan ke waspada level II. Di lain pihak, status Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jabar, dinaikkan dari waspada (level II) menjadi Siaga (level III).
"Aktivitas kegempaan dan deformasi di Gunung Papandayan meningkat dalam beberapa hari terakhir ini dan statusnya dinaikkan menjadi siaga pada Sabtu pukul 04.00 WIB," kata Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Hendrasto di Bandung, kemarin. Menurut Hendrasto, potensi bencana pada level III untuk Gunung Papandayan adalah erupsi freatik tiba-tiba serta adanya potensi longsoran tebing di sekitar Gunung Papandayan yang bisa memicu terjadinya banjir bandang lahar.
Dengan peningkatan status Gunung Papandayan, maka PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak mendekati lokasi kawah pada radius 2 kilometer. "Masyarakat dilarang masuk area 2 kilometer dari kawah, dan maysarakat diharap tenang, menghindari isu-isu yang tidak jelas," kata Hendrasto. (Antara/Dwi Putro AA)