Liputan6.com, Taiwan Taiwan mengkonfirmasi kasus pneumonia virus corona ke-18, dan untuk pertama kalinya terdeteksi tanpa gejala.
Sebelumnya, dunia dihebohkan oleh ditemukannya 4 warga negara Jerman yang terinfeksi virus corona tanpa menunjukkan gejala dan telah dirilis di The New England Journal of Medicine (NEJM) pada 30 Januari.
"Inilah yang paling ditakuti para ahli kesehatan masyarakat jika virus tidak menunjukkan gejala namun masih bisa menular, karena mengontrol virus jenis ini jauh lebih sulit," ujar para ahli kesehatan, mengutip Xinhua.
Para peneliti di China juga telah memberi peringatan sebelumnya terkait penyebaran virus tanpa gejala ini. Namun Robert Koch Institute (RKI), lembaga kesehatan masyarakat Jerman telah menulis permintaan kepada pihak NEJM untuk memperbaiki laporan dengan benar dan lengkap.
Ada perbedaan antara yang NEJM percayai dan RKI klaim. Pihak NEJM menuliskan bahwa pebisnis wanita dari Shanghai yang pada tanggal 20-21 Januari menemui keempat orang tersebut tidak menunjukkan gejala infeksi, namun baru sakit setelah kepulangannya ke China. Sehingga potensi tertular virus tanpa gejala dapat menjamin penilaian ulang transmisi wabah saat ini.
Sayangnya penulisan ini hanya berdasarkan kesaksian empat pasien, karena pebisnis wanita tersebut tidak dapat dihubungi setelahnya.
Sedangkan menurut RKI dan Bavarian Health and Food Safety Authority yang berhasil menghubungi wanita tersebut melalui telepon, menyatakan bahwa ia telah memiliki gejala saat berada di Jerman.
"Wanita tersebut mengakui dirinya mudah kelelahan, ototnya sakit, dan mengonsumsi parecetamol (obat penurun demam). Pengakuan ini nantinya akan membuat pernyataan penularan virus asimptomatik (tanpa gejala) tidak valid," tulis RKI, mengutip the Guardian.
Michael Hoelscher, penulis jurnal tersebut dalam NEJM, mengatakan ia telah menghubungi Bavarian Health and Food Safety Authority untuk memastikan permintaan koreksi. Namun mereka bilang tidak ada maksud seperti itu. Sedangkan pihak RKI mengkonfirmasi surat pemintaan tersebut dan bahkan telah menginformasikan WHO dan lembaga terkait di Eropa.
Hal itu tentu sangat disayangkan bagi seluruh pihak. Isaac Bogoch, spesialis penyakit menular di Universitas Toronto mengatakan meskipun gejala pasien tidak spesifik, bukan berarti infeksi tanpa gejala. Tanpa gejala artinya nol gejala atau Anda baik-baik saja.
Hoelscher pun akhirnya memberi pengumuman mengganti isi laporan dalam jurnal NEJM.