Depok, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bakal membentuk crisis center di Depok untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19). Tim Crisis center bakal dipimpin langsung oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris.
"Besok Kota Depok akan membentuk Covid-19 crisis center," kata orang yang akrab disapa Emil itu di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Senin (2/3).
Diketahui, kasus virus corona pertama diidap oleh dua warga Depok yang tertular dari warga negara Jepang. Ada pula 70 perawan RS Mitra Keluarga Depok yang dipantau lantaran sempat berinteraksi dua warga positif mengidap virus corona.
Crisis center juga akan dibentuk di tempat lain di Jawa Barat. Namun, Emil belum menentukan lokasi yang tepat.
Emil mengatakan bahwa crisis center dibentuk guna mendapat informasi yang benar dan akurat. Crisis center juga bakal melakukan penanganan kasus yang berkaitan dengan virus corona.
"Nah saya juga akan buat hal yang sama di Jawa Barat," kata dia.
Emil lalu menjelaskan bahwa dua warga Depok yang positif mengidap virus corona tertular di Jakarta. Bukan di Depok.
Dia bicara demikian berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Pemerintah Kota Depok.
"Fakta per hari ini yang bisa disampaikan tentunya dua WNI yang ber-KTP Depok itu terinfeksinya di Jakarta, bukan di Depok kira-kira begitu," kata Emil.
Meski begitu, kediaman warga positif terinfeksi Covid-19 tetap akan diisolasi. Itu akan tetap dilakukan guna mencegah penyebaran virus ke warga sekitar.
"Dalam hitungan hari mungkin setelah di-treatment oleh tim dari Brimob itu juga akan selesai sehingga warga sekeliling diminta tetap beraktivitas seperti biasa," katanya.
Stok Sembako dan Masker
Emil memastikan pasokan sembako bakal terus ada untuk masyarakat Jawa Barat usai ditemukan kasus virus corona perdana di Indonesia.
"Supply dan demand sembako kita normal-normal saja ya," kata Emil.
Dia meminta warga agar tidak panik. Emil berharap masyarakat tidak berebut sembako di supermarket hanya untuk ditimbun di rumah.
Tak hanya persediaan sembako, Emil juga mengimbau agar tidak membeli masker dalam jumlah besar. Dia merujuk pada ucapan Menkes Terawan Agus Putranto yang mengatakan masker hanya perlu dipakai oleh orang sakit.
Jika masker-masker dibeli oleh mereka yang sehat, Emil kasihan dengan warga yang benar-benar sakit dan membutuhkan. Dia cemas warga yang sakit justru malah tidak dapat membeli masker lantaran stok habis.
Emil lalu meminta masyarakat tetap menjaga kesehatan. Dia yakin virus corona tidak akan menginfeksi tubuh seseorang yang sehat.
"Ini urusannya dengan imunitas. Jadi kalau kita menduga-duga orang sehat kemudian ada interaksi dia, gimana konfirmasi ya kecuali dia ada gejala," kata dia.