LUWU UTARA - Ratusan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) se-Provinsi Sulawesi Selatan tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 di lokasi bencana banjir bandang Luwu Utara.
Mereka tak hanya wajib memperlihatkan surat keterangan bebas COVID-19 dari daerah asalnya, namun juga harus melewati tahap screening berupa pemeriksaan suhu tubuh untuk memastikan relawan sehat secara fisik dan siap melakukan aksi kemanusiaan di daerah bencana.
“Sejauh ini kegiatan PMI berjalan lancar. Belum ada kendala. Untuk itu, terima kasih kepada seluruh relawan PMI yang secara simultan terus bergerak melakukan aksi kemanusiaan di lokasi bencana, utamanya di enam kecamatan, masing-masing Masamba, Baebunta, Sabbang, Malangke dan Malbar,” kata Kepala Markas PMI, Andi Bahtiar.
Ia menyebutkan, pemeriksaan ketat sangat dibutuhkan untuk memastikan para relawan betul-betul siap di lapangan dalam melakukan aksi kemanusiaan, seperti melakukan evakuasi korban, mencari korban hilang, mendistribusikan bantuan dan mengedukasi warga terdampak melalui kegiatan RFL.
Thiar menambahkan, para relawan selalu siap setiap saat, dan siap siaga 1 x 24 jam di beberapa titik lokasi atau posko pengungsian dalam rangka memastikan segala kebutuhan para pengungsi terpenuhi dengan baik. “Sebagai sebuah organisasi kemanusiaan, teman-teman relawan PMI sudah tahu dan sudah siap melakukan yang terbaik,” pungkasnya.