JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, ketidakdisiplinan penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus Covid-19.
Ia mengatakan, kunci utama pencegahan penularan Covid-19 yaitu menjaga jarak dan menggunakan masker.
"Kuncinya cuma satu, kalau kita semua pakai masker dan jaga jarak itu nol kemungkinan untuk kena penularan. Itu dari WHO (World Health Organization)," kata Terawan dalam rapat kerja Komisi IX DPR, Kamis (27/8/2020).
Terawan menjelaskan, dengan menggunakan masker maka risiko penularan virus hanya sekitar 1,5 persen.
Kemudian, risiko penularan bisa jadi 0 persen jika menggunakan masker sekaligus menjaga jarak. Menurutnya, hal ini juga berlaku dalam meningkatnya kasus positif Covid-19 para tenaga medis.
"Mengenai meningkatnya kasus dan tenaga medis yang kena, ini adalah menyangkut pemutusan penularan dan infeksi dari Covid-19. Kalau sama-sama pakai masker, sudah turun mendekati 1,5 persen. Begitu jaga jarak jadi nol kemungkinan untuk kena," ujarnya.
"Jadi kenapa masih kena ya, pasti karena tidak disiplin. Di situ celahnya," lanjut Terawan.
Karena itu, kata Terawan, Presiden Joko Widodo menginisasi gerakan nasional dalam menggunakan masker.
"Bapak Presiden sudah mencanangkan gerakan nasional secara massal menggunakan masker dan melalui pesan dari ibu negara juga harus pakai masker, dan gerakan ini akan masif," tuturnya.
Hal senada disampaikan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Ia mengatakan, kedisiplinan masyarakat menggunakan masker belum maksimal meski sudah mengetahui aturannya.
"Sebanyak 90 persen masyarakat sudah tahu tentang protokol kesehatan, anggaran daerah sudah sangat banyak untuk pembelian masker. Tetapi kenyataannya, kepatuhan terhadap penggunaan masker masih belum maksimal," kata Doni.
Berdasarkan data yang diterima Satgas dari sejumlah provinsi, pemakaian masker masih di bawah 70 persen.
"Rata-rata masih di bawah 70 persen, sehingga perubahan perilaku ini menjadi sebuah hal yang sangat mendasar juga," ujarnya.