Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, Indonesia sudah dideklarasikan oleh World Bank sebagai salah satu dari 35 negara di dunia dengan tingkat ancaman bencana tinggi.
Untuk itu, BNPB bekerja sama dengan tujuh universitas negeri di Indonesia melakukan layanan pendampingan pemulihan dan peningkatan sosial, ekonomi, dan SDA pascabencana alam. Ketujuh perguruan tinggi tersebut yakni Institut Pertanian Bogor, Universitas Mataram, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Universitas Hasanuddin, Universitas Jenderal Sudirman, Universitas Lampung, dan Universitas Tadulako
Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Sistem Informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri Untirta Aceng Hasani memaparkan pendampingan yang sudah dilakukan. Pihaknya bersama BNPB telah melakukan dua kegiatan, yaitu pendampingan sosial di daerah Kabupaten Serang dan pendampingan ekonomi di Kabupaten Pandeglang.
“Di Serang terjadi tsunami, tetapi alhamdulillah penduduk asli Cinangka tidak ada yang meninggal,” ujar Aceng dalam Seminar Nasional Sosialisasi dan Pembelajaran Pemulihan Pasca Bencana Alam: Sosial, Ekonomi dan SDA, secara virtual, Selasa (15/12).
Menurutnya tsunami di Cinangka terdapat kerusakan dan perubahan secara struktur sosialoleh karena itu dilakukan pendapingan pemulihan. “Dengan pendampingan yang dilakukan, kami langsung action untuk memulihkan struktur sosial di situ,” jelasnya.Pihak Untirta dan BNPB memberikan perlakuan pengungkit aktivitas, karena tsunami dan pandemi menyebabkan kondisi di Cinangka Serang menjadi sepi. Digiatkan juga beberapa kerajinan dari kayu, bambu, membuat gula.
Sementara Universitas Lampung (Unila) dan BNPB melakukan dua kegiatan pemulihan pascabencana alam untuk bidang ekonomi dan sosial. Pemulihan bidang ekonomi terpusat di Kalianda, sedangkan bidang sosial dilakukan di Pulau Pahawang.
“Kami sudah melaksanakan semua kegiatan. Untuk pascabencana kami berusaha meningkatkan emosional dan memberikan motivasi kepada masyarakat,” imbuh Ketua LPPM Unila Lusmeilia Afriani
Melalui program ini, pihaknya juga memberikan alat bantuan mesin pengukus yang merupakan bantuan pada sektor ekonomi.