JAKARTA - Tren bencana di Indonesia cenderung meningkat, Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah, Rahmawati Husein ingatkan masyarakat tentang pentingnya mitigasi.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, pada tahun 2020 mulaI 1 Januari sampai 18 Mei total bencana sebanyak 1.296 kejadian. Pada rentang tersebut, berdampak pada 2.015.363 manusia mengungsi, 249 luka-luka, 178 meninggal dunia dan 8 hilang.
“Kalau kena, masyarakat juga bisa termiskinkan juga orang semakin kekurangan. Apalagi di zaman pandemi ini,” tuturnya dikutip MNC Portal Indonesia dari laman resmi Muhammadiyah (15/2/2021)
Karena kondisi geologis, geografis, dan demografis Indonesia sering disebut sebagai negara supermarket bencana. Rahmawati memaparkan, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki ancaman gempa bumi. Bahkan, Pulau Kalimantan juga memiliki potensi, meski sedikit.
Selain itu, Indonesia juga terletak di atas cincin api. Letak geografis Indonesia di sisi lain juga memberikan potensi bencana, termasuk demografis kependudukan yang tidak menyebar merata Indonesia memiliki resiko indeks bencana yang merah.
Sehingga semua pihak atau stakeholder harus bersinergi dalam menanggulangi bencana dan melakukan mitigasi penyelamatan jiwa manusia, termasuk umat Islam, hal itu merujuk QS. Al Maidah Ayat 32.
Selain itu, bagi Muhammadiyah dalam peran kebencanaan juga merujuk pada pesan KH. Ahmad Dahlan. “Hadjatnya PKO itoe akan menolong kesangsaraan dengan memakai azas agama islam dengan segala orang, tidak dengan membelah bangsa dan agamanya.”
Maka dari itu, Muhammadiyah melalui LPB mengajak kepada masyarakat muslim Indonesia untuk turut serta melakukan penyadaran tentang bencana atau dakwah mitigasi. Amma menjelaskan, mitigasi bencana adalah fase situasi tidak terjadi bencana.
“Saat ini, banyak masyarakat yang fokus di tanggap darurat, termasuk di Muhammadiyah. Kerja-kerja mitigasi dan kesiapsiagaan lebih sedikit ketimbang kerja-kerja dari tanggap darurat,” kata Rahmawati.
Anggota Dewan Pengarah Central Emergency Response Fund (CERF) PBB mengajak warga persyarikatan lebih intens untuk melakukan dakwah mitigasi. Warga persyarikatan diharapkan bisa menjadi pelopor dakwah mitigasi, sebagai serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemauan menghadapi bencana.