Aktivitas Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, cenderung meningkat. Meski demikian, kegiatan gunung api setinggi 2.851 meter itu masih kurang diindahkan oleh sejumlah pendaki yang tetap mendaki gunung yang kini berstatus Waspada itu.
Menurut Abdul Haris, petugas Pos Gunung Api Tambora di Desa Doropeti, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, yang dihubungi dari Mataram, Selasa (6/9/2011), terjadi 11 kali gempa dengan amplitudo 38 milimeter pada hari Senin atau meningkat dari enam kali gempa dengan amplitudo 26 mm pada hari Minggu.
”Hingga Selasa belum terlihat terjadinya aktivitas visual seperti semburan material maupun asap dari gunung itu. Mudah-mudahan tidaklah (mengeluarkan semburan material),” ujar Abdul Haris.
Sementara Suparno, petugas lapangan Perkebunan Kopi di Dusun Tambora, Desa Oi Bura, Kecamatan Tambora, Bima, mengatakan, kegiatan pendakian terus berjalan. Malah hari Sabtu sedikitnya ada 25 pendaki dari Jakarta dan Mataram nekat melakukan pendakian hingga ke puncak.
”Dari pengamatan para pendaki itu diketahui terjadi longsor pada salah satu lereng gunung pada hari Sabtu dini hari. Hari Senin siang warga di seputar perkebunan kopi merasakan adanya gempa yang berlangsung 10 detik,” kata Suparno. Diduga pula saat ini kawah Tambora yang semula berdiameter 7 kilometer kian lebar menjadi 8-9 km.