PACITAN, KOMPAS.TV - Edukasi kepada seluruh masyarakat dan penyiapan titik-titik evakuasi menjadi hal penting dalam mengantisipasi potensi terjadinya gempa bumi dan tsunami setinggi 28 meter di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, melalui laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan, Senin (13/9/2021).
Indrata menjelaskan, arah kebijakan Pemkab Pacitan terkait hal tersebut dipastikan akan sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Namun, sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan memberi edukasi pada warga tentang hal-hal yang harus dilakukan.
Terlebih, potensi bencana itu berdasarkan pada penelitian dan rangkaian sejarah.
"Mereka yang berada di zona merah utamanya, harus teredukasi dengan baik," jelasnya.
Mas Aji, sapaan akrabnya, menambahkan, meski berpotensi terjadi bencana dari pantai selatan Jawa, wilayah Pacitan juga memiliki daerah perbukitan atau dataran tinggi. Daerah perbukitan itu akan disiapkan sebagai lokasi evakuasi jika bencana tsunami benar-benar terjadi.
Pihaknya juga akan menyiapkan sejumlah titik yang dinilai strategis sebagai lokasi evakuasi dan logistik.
Selain itu, pihaknya juga menggelar berbagai pelatihan penanggulangan kebencanaan, serta membentuk desa-desa tangguh bencana.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan Didik Alih Wibowo menambahkan, untuk menghadapi dan mengantisipasi potensi megathrust tersebut, pihaknya telah melakukan simulasi Uji Rambu dan Tempat Evakuasi Sementara di Pelabuhan Tamperan pada Sabtu (11/9/2021) lalu.